Pernahkah Anda berpikir bagaimana sedekah akan membuat orang
semakin bertambah hartanya. Dalam kebaikan, tidak ada yang memungkiri bahwa
mental kaya itu datang dari perilaku dermawan. Sedekah menjadi satu cara
menaikkan limit penghasilan. Nah, bagaimana logikanya ? Kok bisa sih
mengeluarkan harta, malah bertambah. Otak pasti bingung. Tapi jelas tidak
terbantahkan bahwa itu Firman yang nyata, yang mana banyak orang sudah
membuktikan keampuhan metode itu.
Robert Kiyosaki bilang,” Ketika kita memberi, maka kita
menjadi baik. Kita akan semakin baik, baik itu dari segi fisik maupun
finansial.”
Bill gates,” Seiring dengan mengumpulnya dengan berlebihan,
maka untuk balance perlu pemberian.”
Banyak orang kaya bilang,” Jika Anda belum kaya, maka
setidaknya mental Anda kaya. Karena itu bertanggung jawab atas sepertiga
kesuksesan Anda.”
Bagaimana logika kita menerima kalimat seperti ini,” Siapa
yang memberi pasti menerima ( dalam kebaikan )
Seperti saya jelaskan di atas. Tuhan tidak langsung serta
merta menurunkan limpahan uang turun dari langit dan menghujani orang yang
bersedekah. Tapi dibuat cara yang sangat indah, yang mana fase demi fase
membuat dia kuat, sehingga tujuannya satu, yaitu menjadikan si hamba menjadi
hamba yang bertakwa dengan sebenar benar takwa. Mencakup bersyukur terus
menerus, pasrah, dan tawakkal, berharap hanya pada Nya. Sehingga keimanan si
hamba menjadi lebih kuat dari sebelumnya. Tantangan hidup sejatinya membuat tubuh,
pikiran, dan iman menjadi kuat.
Pertama, mental kita akan dibuat kaya terlebih dahulu.
Maksudnya kita akan semakin baik dengan banyak bersedekah. Mental kaya tidak
dimiliki oleh semua orang, tapi sedikit orang. Dan tidak pasti dimiliki anak
orang kaya, sekalipun anak orang kaya nomor satu di dunia. Bahkan banyak orang
bilang bahwa generasi konglomerat di Asia tidak bertahan melampaui tiga
generasi. Artinya, kakeknya kaya raya, bapaknya kaya, anaknya lumayan kaya, dan
dia sendiri miskin. Ini banyak terjadi disebabkan mental mereka mental miskin.
Sebaliknya, banyak anak orang miskin menjadi konglomerat baru yang mematahkan
segala anggapan miring pada anak orang miskin. Karena mereka punya mental kuat,
bahwa mental mereka miskin.
Maka giving menjadikan mental kaya. Ketika memberi, maka
kita akan semakin baik, baik itu kebaikan fisik, finansial, maupun hubungan
dengan banyak orang.
Setelah kaya secara mental, maka dibuat orang itu punya
masalah yang mau tidak mau harus bisa di atasi. Dengan begitu, energy keseluruhan
hadir serta potensi yang menjalar ke seluruh tubuhnya. Maka tidak ada pilihan
lain selain sukses. Inilah yang saya maksud dengan energy kepepet. Jangan Anda
salah artikan menjadi ngepet. Sekali lagi bukan ngepert, tapi kepepet. Dua kata
itu bedanya antara bumi dan langit.
Ambil logika, dulu ada sayembara untuk dinikahkan dengan
gadis cantik anak raja. Semua lelaki tergiur atas sayembara dan berniat ikut
sayembara itu. Tapi seketika itu juga nyali mereka ciut. Mereka tertunduk dan
tidak berani melangkah untuk maju. Hal itu disebabkan tantangan sang raja yang
sangat sangat berat.
Mereka harus berenang menyeberangi kolam sampai batas.
Kedengarannya itu sangat mudah. Tapi tunggu dulu. Di dalam kolam itu ada buaya
ganas yang kelaparan, yang siap memangsa siapa saja yang mendekat kolam,
apalagi berani menyentuh air kolam.
Di saat orang orang terdiam tertunduk lesu, tiba tiba
terdengar bunyi BYUUUURRR … Seketika itu juga tampak dua gundukan saling
bekerjaran, antara buaya ganas yang kelaparan dengan orang yang berani
menceburkan diri. Dengan susah payah, sang pemuda berhasil sampai tepian. Semua
orang tercengang dibuatnya. Dalam batin mereka bertanya apa gerangan yang
membuat pemuda itu berani mempertaruhkan nyawanya.
Sang raja datang lalu tersenyum,” Selamat, Nak. Kamulah
menantuku. Tapi aku bertanya, apa gerangan yang membuatmu berani melakukan ini
?”
Sang pemuda bilang sambil kebingungan,” LHO, SIAPA TADI YANG
MENDORONGKU KE KOLAM !!!”
Dengan kondisi itu, maka tidak ada pilihan selain SURVIVE. Tidak
ada pilihan selain terus hidup. Maka seluruh potensi otaknya akan berjuang
keras bahwa harus dan harus hidup. Begitu pula yang dialami orang penuh kejang
kejang, ketika dikejar anjing ganas. Maka tidak ada pilihan selain terus hidup.
Dia akan berlari kencang, bahkan lebih kencang dari Christiano Ronaldo dan Leoneil
Messi.
Saya jadi teringat masa kecil. Saya mencoba bereksperiman
tentang hewan jika memangsa buruan. Mungkin hal ini sepele tapi nilai sangat
penting dari praktek saya, apalagi usia saya waktu masih sebelas tahun. Dulu
saya menangkap kucing yang sering berkeliaran di rumah. Lalu saya bully kucing
itu dengan menaruhnya ke dalam kurungan kayu. Kurungan itu berbentuk balok, terbuka
bagian atas dan cukup tinggi sekali sekitar satu meter lebih.
Kucing itu tampak santai dan tidak mau melarikan diri. Dia
merasa tidak ada kegiatan lain selain di situ. Dia pun tidak mau melompat, yang
mana dulu saya tidak tahu kucing itu bisa menjangkaunya atau tidak. Tapi logika
saya kucing itu tidak akan bisa menjangkaunya karena terlalu tinggi. Kucing it
uterus melunak dan bilang,” meong … meong .. meong ..”
Saya mengambil tikus yang terperangkap di perangkap. Saya
memasukkannya ke dalam kurungan itu. Saya jadi penasaran apa yang akan
dilakukan oleh kucing. Sedangkan kucing itu melihat ke arah saya. Ketika saya
menjatuhkan tikus hidup kea rah kucing itu. Dia langsung mencengkeramnya. Dan
apa yang dilakukan oleh kucing itu ?
Kucing itu melompat sangat tinggi sehingga dia bisa
melarikan diri dengan mencengkram tikus itu. Saya tidak tahu kenapa dia begitu
tinggi melompat, sedangkan sebelum di kasih tikus dia sangat lunak, unyu unyu,
tampak lembut sekali. Mungkin karena dia tidak ingin dilihat oleh orang lain,
membuat seluruh energy potensi keluar dan membuahkan kekuatan dahsyat.
Luar biasa eksperimen itu .. realy
Nalis, 24 Agustus 2014
No comments:
Post a Comment