Wednesday, August 27, 2014

Perubahan Tidak Pernah Berubah




Selama pergantian pemimpin, negeri ini mengalami perubahan demi perubahan. Dari sisi apa pun semua berubah, entah itu perubahan ke arah lebih maju atau perubahan ke arah lebih mundur. Kebijakan demi kebijakan diambil dan memberi perubahan itu sendiri. Aturan pemilihan pemimpin berubah. Yang mana dulu hanya kalangan tertentu saja, sekarang dipilih seluruh rakyat. Perubahan terus terjadi. Setiap pemimpin membuat perubahan, entah itu ke arah lebih positif atau sebaliknya. 

Begitu juga pada masa sepeninggal Rasulullah, dari satu khalifah ke khalifah membuat perubahan tersendiri, yang mana untuk kemajuan umat. Mulai Abu Bakar yang mana menfokuskan menajamkan akidah seiring banyak terdengar orang mengaku nabi, tidak mau bayar zakat. Selain itu, beliau juga memperluas daerah kekuasaan. Sepeninggal beliau, khilafah beralih ke Umar. Ini titik perubahan menakjubkan, penyebaran Islam menyebar drastis, menguasai daerah luar Arab sangat luas. Bahkan Michael Hart menempatan Umar sebagai seorang berpengaruh di dunia di dalam bukunya seratus tokoh paling berpengaruh di dunia. Umar dianggap sebagai dalang perluasan kekuasaan umat Islam yang sangat berpengaruh untuk kemajuan umat.


Sepeninggal Umar, Utsman mengambil tahta. Perubahan pun terjadi. Banyak hafidz Qur’an yang syahid membuat khalifah resah. Maka beliau merijtihad untuk menuliskan Al Quran ke dalam lembaran lembaran untuk kemaslahatan umat. Titik balik masa yang mana Al Quran dibukukan. Sepeninggal Utsman, Ali menjadi khalifah. Perluasan daerah pun semakin gencar. Intinya, dari khalifah satu ke lain pun berubah dan memberi perubahan pada masa itu, dan tidak mungkin sama.
Bangsa ini telah tau pemimpin untuk lima tahun ke depan. Dan jika ada orang berharap bisa sama seperti pemimpin sebelumnya, maka dia hanya bermimpi karena itu tidak mungkin. Perubahan itu akan terjadi. Hanya saja kita tahu, apakah perubahan ke arah lebih baik atau sebaliknya. Kita lihat saja nanti. Tanda tanda mulai ada.

Mengapa begitu ?

Karena semua orang itu berbeda. Seluruh garis garis telapan manusia di dunia tidak ada yang sama, walau satu orang pun. Begitu pula karakter. Anda mengharapkan sesuatu yang sama dengan orang, sementara Anda menggantinya dengan orang lain. Maka mustahil terjadi. Karena mereka berbeda. Kalau tidak ke arah lebih baik, maka ke arah lebih buruk. Kalau tidak lebih maju, berarti akan lebih mundur.

Setiap saya menemui orang yang beberapa waktu tidak saya temui, cenderung mereka berubah secara fisik. Ada yang lebih gemuk, lebih kurus, lebih indah di pandang, bahkan ada yang lebih muda dari umur sebenarnya atau terakhir kali saya bertemu. Begitu juga alam, pohon kelapa depan rumah saya tiada lagi yang dulu sering saya panjat. Seiring berjalan waktu, tanaman tanaman mulai ditebang diganti bangunan bangunan megah. Semuanya berubah, tidak perlu waktu lama, sejenak saja pun kita sudah berubah. Bulan pun mengalami fase fase perubahan, begitu juga matahari yang mana strukturnya dari waktu ke waktu tidak sama. 

Lalu adakah yang tidak berubah ?

Yang tidak berubah hanya Tuhan dan perubahan itu sendiri. Perubahan tidak pernah berubah. Perubahan selalu mengitari seluruh dunia dan alam semesta. Karena dia menjadi hakekat yang tidak pernah berubah.


Nalis, 28 Agustus 2014


No comments:

Post a Comment