Saturday, August 23, 2014

Energi Kepepet




Pernahkah Anda berpikir bagaimana sedekah akan membuat orang semakin bertambah hartanya. Dalam kebaikan, tidak ada yang memungkiri bahwa mental kaya itu datang dari perilaku dermawan. Sedekah menjadi satu cara menaikkan limit penghasilan. Nah, bagaimana logikanya ? Kok bisa sih mengeluarkan harta, malah bertambah. Otak pasti bingung. Tapi jelas tidak terbantahkan bahwa itu Firman yang nyata, yang mana banyak orang sudah membuktikan keampuhan metode itu.
Robert Kiyosaki bilang,” Ketika kita memberi, maka kita menjadi baik. Kita akan semakin baik, baik itu dari segi fisik maupun finansial.” 

Bill gates,” Seiring dengan mengumpulnya dengan berlebihan, maka untuk balance perlu pemberian.”
Banyak orang kaya bilang,” Jika Anda belum kaya, maka setidaknya mental Anda kaya. Karena itu bertanggung jawab atas sepertiga kesuksesan Anda.”
Bagaimana logika kita menerima kalimat seperti ini,” Siapa yang memberi pasti menerima ( dalam kebaikan )


Seperti saya jelaskan di atas. Tuhan tidak langsung serta merta menurunkan limpahan uang turun dari langit dan menghujani orang yang bersedekah. Tapi dibuat cara yang sangat indah, yang mana fase demi fase membuat dia kuat, sehingga tujuannya satu, yaitu menjadikan si hamba menjadi hamba yang bertakwa dengan sebenar benar takwa. Mencakup bersyukur terus menerus, pasrah, dan tawakkal, berharap hanya pada Nya. Sehingga keimanan si hamba menjadi lebih kuat dari sebelumnya. Tantangan hidup sejatinya membuat tubuh, pikiran, dan iman menjadi kuat.
Pertama, mental kita akan dibuat kaya terlebih dahulu. Maksudnya kita akan semakin baik dengan banyak bersedekah. Mental kaya tidak dimiliki oleh semua orang, tapi sedikit orang. Dan tidak pasti dimiliki anak orang kaya, sekalipun anak orang kaya nomor satu di dunia. Bahkan banyak orang bilang bahwa generasi konglomerat di Asia tidak bertahan melampaui tiga generasi. Artinya, kakeknya kaya raya, bapaknya kaya, anaknya lumayan kaya, dan dia sendiri miskin. Ini banyak terjadi disebabkan mental mereka mental miskin. Sebaliknya, banyak anak orang miskin menjadi konglomerat baru yang mematahkan segala anggapan miring pada anak orang miskin. Karena mereka punya mental kuat, bahwa mental mereka miskin.

Maka giving menjadikan mental kaya. Ketika memberi, maka kita akan semakin baik, baik itu kebaikan fisik, finansial, maupun hubungan dengan banyak orang.
Setelah kaya secara mental, maka dibuat orang itu punya masalah yang mau tidak mau harus bisa di atasi. Dengan begitu, energy keseluruhan hadir serta potensi yang menjalar ke seluruh tubuhnya. Maka tidak ada pilihan lain selain sukses. Inilah yang saya maksud dengan energy kepepet. Jangan Anda salah artikan menjadi ngepet. Sekali lagi bukan ngepert, tapi kepepet. Dua kata itu bedanya antara bumi dan langit.

Ambil logika, dulu ada sayembara untuk dinikahkan dengan gadis cantik anak raja. Semua lelaki tergiur atas sayembara dan berniat ikut sayembara itu. Tapi seketika itu juga nyali mereka ciut. Mereka tertunduk dan tidak berani melangkah untuk maju. Hal itu disebabkan tantangan sang raja yang sangat sangat berat.

Mereka harus berenang menyeberangi kolam sampai batas. Kedengarannya itu sangat mudah. Tapi tunggu dulu. Di dalam kolam itu ada buaya ganas yang kelaparan, yang siap memangsa siapa saja yang mendekat kolam, apalagi berani menyentuh air kolam.

Di saat orang orang terdiam tertunduk lesu, tiba tiba terdengar bunyi BYUUUURRR … Seketika itu juga tampak dua gundukan saling bekerjaran, antara buaya ganas yang kelaparan dengan orang yang berani menceburkan diri. Dengan susah payah, sang pemuda berhasil sampai tepian. Semua orang tercengang dibuatnya. Dalam batin mereka bertanya apa gerangan yang membuat pemuda itu berani mempertaruhkan nyawanya.

Sang raja datang lalu tersenyum,” Selamat, Nak. Kamulah menantuku. Tapi aku bertanya, apa gerangan yang membuatmu berani melakukan ini ?”

Sang pemuda bilang sambil kebingungan,” LHO, SIAPA TADI YANG MENDORONGKU KE KOLAM !!!”

Dengan kondisi itu, maka tidak ada pilihan selain SURVIVE. Tidak ada pilihan selain terus hidup. Maka seluruh potensi otaknya akan berjuang keras bahwa harus dan harus hidup. Begitu pula yang dialami orang penuh kejang kejang, ketika dikejar anjing ganas. Maka tidak ada pilihan selain terus hidup. Dia akan berlari kencang, bahkan lebih kencang dari Christiano Ronaldo dan Leoneil Messi.
Saya jadi teringat masa kecil. Saya mencoba bereksperiman tentang hewan jika memangsa buruan. Mungkin hal ini sepele tapi nilai sangat penting dari praktek saya, apalagi usia saya waktu masih sebelas tahun. Dulu saya menangkap kucing yang sering berkeliaran di rumah. Lalu saya bully kucing itu dengan menaruhnya ke dalam kurungan kayu. Kurungan itu berbentuk balok, terbuka bagian atas dan cukup tinggi sekali sekitar satu meter lebih. 

Kucing itu tampak santai dan tidak mau melarikan diri. Dia merasa tidak ada kegiatan lain selain di situ. Dia pun tidak mau melompat, yang mana dulu saya tidak tahu kucing itu bisa menjangkaunya atau tidak. Tapi logika saya kucing itu tidak akan bisa menjangkaunya karena terlalu tinggi. Kucing it uterus melunak dan bilang,” meong … meong .. meong ..”

Saya mengambil tikus yang terperangkap di perangkap. Saya memasukkannya ke dalam kurungan itu. Saya jadi penasaran apa yang akan dilakukan oleh kucing. Sedangkan kucing itu melihat ke arah saya. Ketika saya menjatuhkan tikus hidup kea rah kucing itu. Dia langsung mencengkeramnya. Dan apa yang dilakukan oleh kucing itu ?

Kucing itu melompat sangat tinggi sehingga dia bisa melarikan diri dengan mencengkram tikus itu. Saya tidak tahu kenapa dia begitu tinggi melompat, sedangkan sebelum di kasih tikus dia sangat lunak, unyu unyu, tampak lembut sekali. Mungkin karena dia tidak ingin dilihat oleh orang lain, membuat seluruh energy potensi keluar dan membuahkan kekuatan dahsyat.

Luar biasa eksperimen itu .. realy


Nalis, 24 Agustus 2014


No comments:

Post a Comment