Sunday, August 31, 2014

Solusi Rumah Angker



Rumah angker merupakan sebuah frase istilah pada sebuah bangunan yang dianggap berhantu, sering mengganggu penghuni bangunan itu, baik lewat bisikan, mimpi buruk, bahkan fenomena fenomena halusinasi. Biasanya ciri ciri bangunan berhantu adalah bangunan kuno yang sudah lama tidak dipakai atau dihuni, atau memang tempat tempat mistis dengan cerita legenda yang ada, bisa juga jauh dari lafadz lafadz ilahi sehingga bangunan itu menjadi tongkrongan makhluk halus. 

Sesungguhnya setiap rumah ada jin. Jin dan manusia hidup berbarengan di bumi. Sehingga mereka memerlukan tempat tinggal untuk berteduh dari panas dan hujan, juga dinginnya malam. Di setiap rumah yang kita jumpai pasti dihuni jin, entah itu tinggal di atap atau di toilet. Biasanya jin menyukai tempat kotor untuk ditinggali. Hanya saja kita tidak tahu, jin penghuni rumah itu baik atau jahat, termasuk golongan alim atau syetan, muslim atau kafir. 

Saturday, August 30, 2014

Sisi Positif Orang Barat


Bangsa barat merupakan istilah bagi orang yang mendiami dua benua, yaitu Eropa dan Amerika. Pada awalnya, hanya satu ras menjadi identic bangsa barat, yaitu ras berkulit putih. Tapi seiring waktu berjalan, banyak pendatang baru terutama dari Afrika berdatangan ke Eropa dan Amerika. Mereka tinggal di situ dan berkeluarga sehingga menjadi warga resmi. Kini, bangsa barat bukan identic dengan ras kulit putih saja. Tapi barat memang identic dengan benua Amerika dan Eropa. Bahkan presiden Amerika sekarang berkulit hitam. Kata kata yang sering dilontarkan orang bahwa barat itu be ras putih memang benar, tapi tidak keseluruhan. 

Orang barat sering disebut lebih maju dari orang timur. Semua orang memang mengakui jika dibaca secara umum. Mereka memang lebih maju dari bangsa timur. Dari aspek keilmuan saja, bangsa timur sudah tertinggal telak. Entah itu bidang kedokteran, ekonomi, politik, dan iptek. Hanya Asia timur mampu menyeimbangkan suasana, seperti Jepang dengan tekhnologi dan Cina dengan ekonomi. Universitas terkenal dan dikenal memiliki iptek tinggi pun menjadi incaran banyak orang untuk menimba ilmu di sana. Karena di sana, keilmuwan apa pun jauh lebih maju. Orang cerdas di negeri ini, Pak Baharudin Jusuf Habibie, juga tidak melewatkan untuk menimba ilmu di Jerman yang dikenal sebagai Jepangnya eropa. 

Wednesday, August 27, 2014

Perubahan Tidak Pernah Berubah




Selama pergantian pemimpin, negeri ini mengalami perubahan demi perubahan. Dari sisi apa pun semua berubah, entah itu perubahan ke arah lebih maju atau perubahan ke arah lebih mundur. Kebijakan demi kebijakan diambil dan memberi perubahan itu sendiri. Aturan pemilihan pemimpin berubah. Yang mana dulu hanya kalangan tertentu saja, sekarang dipilih seluruh rakyat. Perubahan terus terjadi. Setiap pemimpin membuat perubahan, entah itu ke arah lebih positif atau sebaliknya. 

Begitu juga pada masa sepeninggal Rasulullah, dari satu khalifah ke khalifah membuat perubahan tersendiri, yang mana untuk kemajuan umat. Mulai Abu Bakar yang mana menfokuskan menajamkan akidah seiring banyak terdengar orang mengaku nabi, tidak mau bayar zakat. Selain itu, beliau juga memperluas daerah kekuasaan. Sepeninggal beliau, khilafah beralih ke Umar. Ini titik perubahan menakjubkan, penyebaran Islam menyebar drastis, menguasai daerah luar Arab sangat luas. Bahkan Michael Hart menempatan Umar sebagai seorang berpengaruh di dunia di dalam bukunya seratus tokoh paling berpengaruh di dunia. Umar dianggap sebagai dalang perluasan kekuasaan umat Islam yang sangat berpengaruh untuk kemajuan umat.

Mengatasi Kedengkian Orang




Seorang teman mendengki temannya yang lebih maju darinya. Sebut saja dia si A dan temannya yang lebih mapan itu si B. Karena si B itu menanjak naik finansialnya seiring terus bertumbuh usahanya. Berbagai cara dilakukan si A untuk meruntuhkan si B. Mulai dari menjelekkan si B. Membuang banyak waktu untuk temannya. Tidak lengkap tanpa ada nama si B dalam tongkrongan, tentang keburukan temannya. Bahkan dia melakukan cara cara hitam yang langit melaknatnya. 

Si B yang mujur tadi sebenarnya tau si A mendengkinya. Dia pun punya ide. Dia mengajak si A untuk duduk dan menenangkan diri. Si A mengenal si B sejak sangat lama, karena mereka berdua satu kampung, satu teman bermain, dari kecil, remaja, sampai dewasa. Mereka berdua pun saling mengenal karakter satu sama lain. Bukan hanya mereka berdua, banyak orang pun di sana mengenal karakter satu sama lain.

Tuesday, August 26, 2014

Kemalangan Adalah Keberuntungan Nyata




Seorang pemimpin besar dan berpengaruh di dunia telah lahir di India. Dia memperjuangkan kemerdekaan negaranya dari tangan penjajah. Sepak terjang sosoknya tidak diragukan lagi, termasuk orasinya. Bagai berapi api dan penuh semangat menggelora. Dialah Mahatma Gandi. Dia dikenal sebagai orang bijak oleh banyak orang. Bicaranya dicacat, dan semuanya penting. Orang orang sangat memperhatikan seluruh bicanya, sehingga Gandi bisa memperngaruhi mereka untuk menyatukan kekuatan melawan penindasan dan penjajahan atas Negaranya yang tercinta.

Tapi tahukah anda di balik banyak kelebihan Mahatma Gandi di atas, ternyata dia punya kondisi kemalangan yang nyata, yang membuat dirinya resah, kurang pede, kurang semangat, minder, dan kecewa. Hanya saja Gandi tidak mempersoalkan kemalangan itu. Dia tetap tersenyum di tengah kemalangan yang mendera, tidak pernah menyalahkan langit, bahwa mengapa dia ditakdirkan begitu, sedang teman teman masa kecilnya tidak, mengapa teman teman masa dewasanya tidak. 

Apa kemalangan dia ? 

Kasih, Aku Tak Ingin Menduakanmu



Malam menjelma. Langit membentangkan hubah hitam berhiaskan bintik-bintak putih. Aku berjalan pelan menuju rumahku. Rumah-rumah penduduk tampak sepi. Lampu dipadamkan, kegelapan pun menjelma. Hanya suara binatang malam meramaikan malam ini. Angin malam berhembus kencang, menusuk tulang. 

Malam ini terasa hampa. Pikiranku benar-benar tergoncang hebat. Aku merasakan kesedihan mendalam. Tidak terdengar tangis di luar. Tapi aku menangis keras dalam hati. Hatiku menciut. Dunia yang luas dan lebar ini seolah sempit, sesempit hatiku. Aku berjalan sambil tertunduk lesu. Tubuhku lemas seketika.

“ diriku oh diriku, mengapa nasibmu sangat malang. Apa salahmu,” ucapku penuh keluh kesah.
Kusarakan kesesakan batin sangat mendalam. Apa yang terjadi ketika sebuah pasangan suami istri menikah cukup lama, lalu tidak dikaruniai anak ? Tentu sangat menyakitkan. Sepasang suami istri sangat mengharapkan buah hati. Tanpa kehadiran buah hati, hidup terasa hampa. Kebahagiaan seolah terkikis. Bahkan harta berlimpah pun serasa asam tanpa kehadiran buah hati. Dan itulah yang kurasa sekarang. Aku sangat tersiksa tanpa kehadiran buah hati. Padahal sudah sepuluh tahun aku merajut tali kasih dengan bidadariku. Tapi aku terus berdoa agar impianku bisa terpenuhi. Yang paling menyesakkan hati, tidak sedikit orang menyuruhku untuk membagi cintaku. Aku dipandang sebagai anak orang ternama. Untuk itu mereka seakan memaksa diriku untuk memiliki keturunan. Pikiranku tergoncang hebat.

Monday, August 25, 2014

Aku Dan Profesor Cantik



Pintu masuk Hotel Kartika terbuka lebar. Aku dan Profesor Lestari masuk secara perlahan. Mama dan papa menyuruhku datang ke hotel ini. Mereka berdua ingin membicarakan sesuatu padaku. Dan aku mengajak profesor cantik itu untuk menemui mereka berdua. Aku ingin mereka tahu bahwa dirinya calon isteriku, sekaligus niat untuk menikah secepatnya.

Hawa dingin terasa kental disini, berbeda dengan di luar. Di luar hotel, panas menjelma tajam. Kebisingan merajalela. Lalu polusi kentara di setiap titik. Aku merasa enjoy di dalam hotel ini. Sebuah ruangan kaca tampak dekat di pelupuk mata. Mama dan papa tampak jelas sedang duduk berdampingan di atas sofa putih. Mereka berdua sedang meneguk segelas jus jeruk. 

Aku membuka pintu kaca. Hawa dingin semakin terasa kental. Aku memancarkan senyum pada mereka berdua, begitu pula wanita cantik di sampingku. Papa dan mama tersenyum kecut. Mereka menegakkan dagu mereka berdua. 

Hakekat Takut



Takut itu sebuah perasaan yang muncul dari diri. Takut menjadi bagian dari esensi perasaan, sebagaimana senang, bahagia, sedih, kecewa, dan lainnya. Takut disebabkan banyak hal, termasuk di dalamnya karena tidak betah melihat sosok menyeramkan apalagi muncul tiba tiba, atau mendengar suara orang dengan nada membentak, atau tidak mau hasil usaha tidak setara dengan daya usaha itu sendiri. Melintas seorang diri di kuburan dalam kegelapan malam. Perasaan takut cenderung hadir. Takut kalau ada sosok penampakan dari makhluk gaib. 

Sebenarnya wajar perasaan itu muncul. Paling tidak muncul secuil ketika orang berjalan melintasi area perkuburan luas di malam hari. Setiap orang cenderung takut. Tapi sebagian lain menganggap biasa, dan itulah orang luar biasa.

Seperti yang saya bilang, hal itu wajar. Tapi dengan catatan bahwa itu tidak melampaui batas atau berlebihan. Artinya menjadi sangat takut sehingga tidak berani secara berlebihan. Itu artinya ada alasan yang mendasari itu, yaitu area pemakaman yang sepi dan terdengar bunyi banyak binatang malam, dan jauh dari kepadatan penduduk. 

Kisah Seorang Shaleh Dengan Dua Babi





Nabi Musa sangat penasaran dengan sosok tetangga di surga nanti. Dia pun berspekulasi tentang tetangganya itu. Bisa jadi dari orang shaleh yang memimpin penuh keadilan, atau seorang dermawan yang selalu mensedekahkan harta. Melalui wahyu, beliau tidak diberitahu secara jelas sosok itu. Tapi sosok itu akan menjadi tetangganya kelak di surga.

Dia merantau bepergian mencari seorang shaleh itu. Saat pencarian, rasa penasaran pun kian tinggi. Dia berkeliling mencari sosok shaleh yang dia dapat dari wahyu. Dan melalui kehendak langit, dia pun bertemu dengan seorang shaleh itu. 

Apa yang dibayangkan jauh berbeda. Sosok itu bukanlah raja. Sosok itu bukanlah seorang hartawan. Dia hanya seorang biasa saja, biasa saja seperti orang kebanyakan. Bahkan dari sisi ketenaran, nilainya tidak masuk daftar. Dia hanya orang biasa, tidak seterkenal Musa, tidak secerdas Musa. Pemuda itu bukan pula nabi, bukan pula Rasul, bukan pula Ulama. Tapi kenapa wahyu menunjukkan orang itu nantinya akan menjadi tetangga Musa di surga. Itu artinya, surga paling tertinggi yang tidak semua orang bisa masuk ke dalamnya. Musa pun berpikir apa keistimewaan pemuda itu. Dia pun menginap di sana untuk melampiaskan rasa penasaran.

Sunday, August 24, 2014

Kekuasaan, Hanya Soal Waktu Yang Meninggalkannya



Dulu ada seorang raja yang punya segalanya. Seluruh apa yang diinginkan terpenuhi. Dia hidup dalam lingkungan mewah selalu, makan enak selalu, tidur di atas sutra halus, dan selalu didampingi dayang dayang cantik. Dia tidak pernah pusing memikirkan perannya sebagai raja. Yang ada di pikirannya, menjadi penguasa bisa memiliki segalanya, sekaligus melakukan segalanya dengan kemauan sendiri, dengan `tindakan apa pun walaupun semena-mena. Karena dia selalu menunjuk bawahannya termasuk para menteri untuk mengurus negerinya. Sedangkan dia hanya bersenang senang belaka.

Bukan hanya itu, dia memikirkan supaya menambah pundi pundi hartanya kian menggelembung. Dia naikkan pajak dengan seenaknya. Dia tidak peduli rakyat menjerit, berdemo, karena baginya merupakan angin lewat yang hanya masuk telinga kanan lalu keluar telinga kiri. Dia tidak peduli rakyat menjerit meminta bantuan, bahkan sampai menangis meminta pertolongan. Padahal dia dipercaya sangat dan sangat untuk kemajuan negeri itu. Kini mereka semakin tercekik dengan dinobatkan seorang itu menjadi raja. Bukan membuat maju, tapi semakin sekarat.

Saturday, August 23, 2014

Energi Kepepet




Pernahkah Anda berpikir bagaimana sedekah akan membuat orang semakin bertambah hartanya. Dalam kebaikan, tidak ada yang memungkiri bahwa mental kaya itu datang dari perilaku dermawan. Sedekah menjadi satu cara menaikkan limit penghasilan. Nah, bagaimana logikanya ? Kok bisa sih mengeluarkan harta, malah bertambah. Otak pasti bingung. Tapi jelas tidak terbantahkan bahwa itu Firman yang nyata, yang mana banyak orang sudah membuktikan keampuhan metode itu.
Robert Kiyosaki bilang,” Ketika kita memberi, maka kita menjadi baik. Kita akan semakin baik, baik itu dari segi fisik maupun finansial.” 

Bill gates,” Seiring dengan mengumpulnya dengan berlebihan, maka untuk balance perlu pemberian.”
Banyak orang kaya bilang,” Jika Anda belum kaya, maka setidaknya mental Anda kaya. Karena itu bertanggung jawab atas sepertiga kesuksesan Anda.”
Bagaimana logika kita menerima kalimat seperti ini,” Siapa yang memberi pasti menerima ( dalam kebaikan )

Wednesday, August 20, 2014

Sang Pujangga



Roni mengajak sang pujangga berjalan menuju perkuburan bapak dan ibunya. Pujangga itu hanya menunduk. Ia merasa kehilangan semuanya. Setelah kehilangan kekasih hatinya, dirinya dikagetkan oleh berita kematian bapak dan ibunya. Sang pujangga itu merasa langit seolah runtuh, lalu menimpa dirinya. Ia merasa menjadi orang paling tidak beruntung di dunia. Ia juga merasa nasibnya tragis, seperti sudah jatuh ketimpa tangga, lalu masuk selokan. 

“ Tegar, seharusnya kamu mengutamakan kedua orang tuamu daripada cintamu pada gadis itu. Kamu terlalu berlebihan mencintai gadis itu,” ucap Roni dengan perlahan.

Ia menambahkan,
“ Gar, sungguh masih beruntung nasib jenazah bapak dan ibumu. Mereka berdua dikebumikan tanpa dikenakan beaya sedikit pun dari pihak keluarga, yaitu kamu. Sudah ada donatur yang bersedia membantu warga miskin atau kurang mampu. Donatur dari pemerintah setempat.” 

Menghadapi Kemungkinan



Suatu hari seorang badui sedang berada di masjid. Seketika semua sahabat tersentak. Si badui itu kencing di masjid. Dia bukan kencing di tempat kencing masjid, tapi di dalam masjidnya. Para sahabat pun marah. Tapi Rasulullah datang dan meminta para sahabat untuk tidak marah, dan tidak menghakimi si badui itu.

Suatu hari seorang pemimpin melewati sebuah kaum yang kurang diperhatikan. Dia berjalan sendiri melihat sisi sisi kampong. Karena termasuk primitive, orang orang banyak yang tidak kenal wajah pemimpinnya. Hanya saja mereka tahu nama pemimpinnya dari mulut ke mulut. Dan ketika berjalan, si pemimpin itu sama sekali tidak dikenali sekali pun sedikit pun tanpa penyamaran fisiknya.
Dan saat itu si pemimpin melewati pasar yang dipenuhi kumpulan atau tongkrongan orang keras bicara. Saat melihat orang lewat, mereka pun curiga.

Umar, Antara Watak Dan Hati




Suatu hari, sekelompok anak bermain penuh kegirangan. Mereka sangat menikmati permainan mereka. Tapi seketika mereka tersentak kaget. Tubuh mereka merinding ketakutan. Mereka melihat sosok lelaki gagah di dekat mereka. Rasa takut mereka semakin kencang ketika lelaki itu berjalan mendekati mereka.
Anak anak itu tahu lelaki itu ditakuti oleh banyak orang karena wataknya yang keras. Lelaki itu penuh wibawa tinggi dan gagah. Jangankan manusia, jin pun berlari menjauh ketika melihat sosok lelaki itu di pelupuk mata mereka. Dialah Umar Bin Khattab, seorang pemimpin tegas dan berkarakter keras dan juga kaya raya.

Tapi dari sekian banyaki anak yang bermain itu, ada seorang anak yang berdiri di tempat. Dia tidak mengikuti seluruh temannya yang lari ketakutan. Bahkan anak itu terus memandangi Umar dengan pandangan lunak. Sehingga Umar berada tepat di depannya. Tapi anak itu tidak juga menjauh.

Umar berkata,
“ Kok kamu tidak menghindar seperti teman teman mu ?”
Anak itu menjawab dengan tegas,” Apa salah saya sehingga saya lari. Kenapa saya lari melihat Anda, saya sama sekali tidak membuat suatu keburukan dengan Anda.”
Umar tersenyum. Seketika itu, dia merogok sakunya untuk mengambil uang, lalu diberikan uang itu pada anak itu.

Monday, August 18, 2014

Sebuah Mutiara Tenggelam Di Dasar Sungai Kumuh Ibukota



Angin berhembus kencang. Guntur bergemuruh hebat. Suaranya serasa memecah gendang telinga. Kilat memancar di langit, berwarna kuning keemasan, membentuk akar tumbuhan. Hujan turun deras. Pepohonan menari-nari diterjang angin. Daun -daun berguguran. Malam menujuk puncak. Terasa sunyi malam dari suara orang. Hanya nyanyian binatang malam menemani gemuruh alam.

Listrik padam. Semua menjadi gelap gulita. Aku menyelimuti tubuh dengan selimut. Angin berhembus kencang di luar, sesekali menyusup masuk lewat lubang dinding kayu, lalu menghantam tubuhku. Tubuhku menggigil kedinginan. Aku berusaha menuju alam mimpi, tapi gemuruh di langit seolah tak mendukungku. Aku bangkit, lalu menghirup napas panjang. Aku tidak bisa tidur.

Aku putuskan membuat susu manis. Aku berjalan keluar dari kamarku. Aku memegang senter sebagai penerang. Warna kuning keemasan terpancar dari senter. Aku berjalan menuju dapur. Aku tersentak. Di tengah gemuruh hujan lebat, aku mendengar suara seorang bocah di luar. Tapi aku segera membuang jauh. Aku mengganggap hal itu sebagai halusinasi saja.

Back To Nature



Setiap suku punya adat tersendiri. Dan sejatinya adat tidak dicampur dengan religi, tapi hanya berbarengan. Sejatinya juga adat dan religi tidak bisa bercampur, ibarat air dan minyak. Air dan minyak tidak bisa bercampur, tapi saling berbarengan, mengiringi. Contohnya, Anda menggoreng ikan dengan minyak, lalu Anda campuri santan dengan air secukupnya, lalu dimasukkan ke dalam wajan. Apakah rasa minyak akan hilang karena bercampur dengan santan berair ? Tidak, rasa minyak akan terus ada. Itulah mengapa dinamakan berminyak. Tapi air dan minyak bisa berbarengan tapi tidak bisa bercampur. 

Dan kalau dipaksa dicampur, tidak bisa akan rusak salah urgensi suku maupun religi. Itu artinya, hukum alamnya tidak bisa dicampur. Tapi jika disalahgunakan, ya rusak. Ibarat, air dan minyak digunakan untuk membuat nasi putih. Maka jika gunakan air dan minyak, akan tidak enak rasanya. Karena membuat nasi tidak perlu minyak. Jika Anda bilang nasi goreng. Itu beda lagi. Yang saya bahas buat nasi putih saja. Pernahkah Anda makan nasi putih berminyak. Kalau saya, langsung menyingkir.

Balas Dendam Terbaik




Nabi Yusuf memang menjadi menteri. Selain itu, beliau juga hidup berkecukupan, memiliki rupa menawan hati, juga apa pun yang diinginkan bisa dipenuhi asal masuk akal. Tapi tahukah Anda, hal itu diraih tidak semudah membalikkan telapak tangan. Nabi Yusuf mengalami cobaan yang mengerikan, yang tidak pernah kita bayangkan, tidak pernah kita alami, dan tidak pernah kita rasakan. Masa kecilnya begitu memilukan.

Yusuf hidup dalam kedengkian saudara saudaranya. Bisa Anda bayangkan mengerikannya hal itu. Masih mending yang mendengki kita orang lain, tetangga, atau selain sanak saudara. Tapi ini satu atap, satu meja makan, satu kesatuan dengan sang ayah. Setiap hari bercengkerama bersama, waktu demi waktu dilalui bersama. Setiap hari dia didengki, dimusuhi, dikucilkan. Satu alasan, kecemburuan social akibat sang ayah lebih perhatian pada Yusuf di banding anak lainnya.
Pada saatnya rasa muak mereka sudah memuncak. Kedengkian sudah menjalar deras tiada tertahan. Mereka pertama merencanakan pembunuhan. Tapi ditakutkan sang bapak menuduh mereka. Maka mereka buang ke sumur paling dalam. Dan mereka menyobek baju Yusuf untuk dilumurkan darah binatang sebagai tipuan pada sang bapak.

Sunday, August 17, 2014

Kau Yang Pertama Dan Terakhir

Seorang suami merasakan sesak haru mendalam. Istri tercinta terbaring di rumah sakit. Sakitnya kian parah. Tubuhnya kurus. Rasa sakit terus menjalar, tiada tertahan. Ia melihat istrinya terbujur di atas ranjang. Air mata meleleh membasahi pipi. Ia memegang tangan istri penuh rasa cinta. Istrinya menoleh ke arah suaminya. Senyuman manis terpancar dari wajah.
" Kenapa menangis, Mas ?" kata sang istri pelan.
Sambil menangis, sang suami berkata,
" Aku ingin selalu di sampingmu. Bagiku, kaulah segalanya. Aku pun sakit ketika kau sakit."
Sang istri tersenyum, lalu berkata,
" Mas, rasa sakit ini terasa memuncak. Aku sudah tak kuat lagi, Mas. Begitu menusuk-nusuk raga. Kanker ini sungguh memilukan kita .. hiks ..hiks.. hiks .."
Sang suami membantah,
" Tidak, tolong jangan katakan seperti itu. Kamu akan sembuh. Kasihku, kamu harus berjuang. Sakitmu memang menahun. Tapi semangatlah dan percayalah, kamu akan sembuh .Aku tak ingin kehilanganmu .. hiks ...hiks ...hiks ..."

Sahabat Perjuangan



“ Tentara musuh semakin mendekat. Lihatlah, mereka sudah tampak di pelupuk mata kita. Mereka tampak kelelahan,” kata Komandan Siswono pelan.

Mereka bersembunyi di balik semak-semak. Mereka bersiap menembak. Pohon-pohon jati memenuhi isi hutan. Batang pohonnya tampak kurus, tak layak dibuat tempat sembunyi. Batu-batu gunung bisa jadi alternatif tepat untuk bersembunyi. Mereka juga mengandalkan semak-semak. Tubuh mereka menegang. Mereka terfokus pada penyerangan. Mereka sempat terbersit pikiran tentang nasib kelompok lain. Terutama kelompok paling depan berhadapan dengan musuh.

“ Segera ambil posisi tepat !” himbau Komandan Siswono.

Para pasukan segera berpencar mencari posisi. Mereka bersembunyi di balik semak-semak. Para tentara musuh semakin mendekat. Mereka belum menyangka musuh sudah berada sangat dekat. Rahman memicingkan mata. Ia bersiap melepas peluru dari senapan. Ia mengarahkan target pada seorang tentara bertubuh subur. Sesaat kemudian peluru melesat. Desis peluru terdengar. Para tentara terkaget seketika. Peluru menghantam jantung tentara subur itu. Ia jatuh tersungkur ke tanah. Tubuh bersimbah darah.

Di Balik Jeruji Besi



Nelson Mandella seorang tokoh dunia meninggal dunia. Seluruh dunia berduka. Mereka kehilangan sosok pahlawan yang menghapus diskriminasi ras. Tangis diperdengarkan. Para tokoh dunia pun datang langsung untuk mengucapkan bela sungkawa sekaligus mengikuti proses pemakaman. Tidak ketinggalan, di seluruh pertandingan olahraga mengheningkan cipta sejenak untuk Mandella sebelum memulai pertandingan. Begitu pula pada konferensi politik, sebelum memulai rapat mereka mengheningkan cipta sejenak. Begitu sangat mencintai sosok bersahaja. Bukan hanya mereka, seluruh orang di seantero jagad mencintai Mandella. Seluruh orang di seantero jagad menghormati sekaligus menaruh hormat atas namanya sangat tinggi. Banyak tempat di Afrika dinamakan dengan nama Mandella, mulai dari pantai, stadion, dan lainnya. 

Tekhnik Menyejukkan Jiwa




Hati bagi seluruh organ lain ibarat raja yang memimpin bawahannya. Atau bisa disamakan raja dalam permainan catur. Jika raja itu mati, maka seluruhnya pun mati. Jika raja itu hidup, seluruhnya pun hidup. Hati mempengaruhi seluruh organ tubuh. Dia menjadi pemimpin seluruh organ, dan menentukan baik buruknya mereka. Maka organ paling diincar syetan pada manusia adalah hati, lalu hati, dan hati. Syetan membuat hati manusia membatu terlebih dahulu, dengan begitu seluruh organnya akan menuruti perintah hati yang membatu tersebut, hati yang membatu yang sulit cahaya hidayah dating menemuinya. Jikalau datang,maka akan terpental sinar hidayah itu karena saking kerasnya hati yang membeku. 

Banyak orang bilang hati itu merupakan sebuah organ tubuh yang letaknya antara usus dan lambung, yang kalau organ itu terkena penyakit disebut liver. Sodara, benar kalau diterjemahkan dalam Bahasa Indonesia. Tapi hati yang dimaksud sebagai pemimpin organ lain itu bukan hati liver. Hati sebagai raja dari raja seluruh organ itu bernama JANTUNG.

Saturday, August 16, 2014

Ketika Atasanku Bertanya



Musim dingin tiba di Sidney. Aku diantar oleh Helmi menuju sebuah perusahaan tekstil. Aku diajak menelusuri ruangan besar. Banyak sekali karyawan sibuk berkerja. Mereka menenun, menjahit, bahkan menyapu teras. Suara mesin bergemuruh. Mereka seolah tak melihat kehadiranku. Mereka sibuk dengan kegiatan masing-masing. Helmi menepuk punggungku. Aku tersentak. Aku pun membalikkan badan.
“ Ada apa, Hel ?” tanyaku lirih.
“ Itu lho bos kita.”
Aku mengarahkan pandangan ke depan. Seorang wanita berambut hitam lurus sedang berdiri beberapa meter di depanku. Wanita tampak anggun sekali. Aroma wangi tubuhnya menyebar ke segala penjuru, beraroma melati. Kulitnya putih bersih. Ia memakai kaca mata hitam. Tapi pakaiannya cukup terbuka. Ia hanya memakai baju kemeja putih kotak-kotak lengan pendek. Dan dihiasi rok hitam memanjang sampai lutut. Sepasang sepatu merah tampak berhak tinggi. Ia membawa tas cangklong hitam putih. Dari segi wajah, ia memang tampak berumur tiga puluh tahunan.

Pak Tua Bijak


Dulu di negeri Cina hidup seorang tua yang bijak. Dia dikenal bijak oleh semua orang yang mengenalnya. Dia hidup sederhana bersama seorang anak yang masih perjaka. Istrinya pak tua itu sudah lama meninggal. Dia juga memelihara seekor kuda yang menjadi alat pencari nafkah. Setiap hari, dia gunakan kuda itu untuk memberi pelayanan jasa transportasi pada orang orang. Pak tua itu sangat detail memelihara kudanya.

Suatu hari pak tua mengajak kudanya ke hutan. Karena persediaan stok rumput sudah habis di rumah. Sementara anaknya di rumah untuk menjaga barang berharga lain. Pak tua itu mengikat sebuah tali pada pohon untuk diikatkan pada kudanya. Dia merangkak naik ke bukit yang tidak bisa dijangkau oleh kuda. Rerumputan segar terlihat panjang dan bersih dari di bawah.

Pak tua pun turun dengan menggendong karung berisi rumput. Tapi dia tidak melihat kuda di tempatnya. Hanya seutas tali tertancap di pepohonan. Pak tua itu pulang penuh ketenangan. Banyak orang di rumahnya heran dengan kuda yang biasa ada di halaman depan rumah pak tua itu. Ketika ditanya, pak tua itu menjawab,

Friday, August 15, 2014

Terminal Kehidupan




Seorang kaya raya mengalami tekanan psikis yang sangat menyakitkan. Masalah demi masalah selalu muncul. Belum selesai satu masalah, muncul masalah lain. Mulai dari kerugian demi kerugian omzet perusahaan, karyawan yang mengambil seenaknya pendapatan perusahaan, atau pencurian uang perusahaan. Di rumah, dia dipusingkan dengan ulah istri yang suka menghambur hamburkan uang, beli perhiasaan super mahal, belanja di luar negeri. Tidak sampai situ, anak gadisnya sudah berbadan dua sebelum menikah. Karena pergaulan anak gadisnya sangat bebas, selalu pulang larut malam. Belum lagi, hutang perusahaan terus mencekik bersama suku bunga yang naik setiap bulannya.
Akhirnya, dia pergi ke dokter jiwa dengan beaya sangat mahal. Bukan hanya itu, dia berkeliling dunia untuk menenangkan pikiran. Dia ikut senam yoga untuk meditasi dengan pelatihan intensif sangat mahal. Dia selalu menenangkan pikiran dengan beaya beaya yang semakin menguras asetnya. Pelatihnya khusus melatihnya untuk metidasi di puncak gunung. Dia pun membangun villa di sana dengan beaya super mahal. Dengan pelatihan khusus super mahal, tekanan demi tekanan terus berkurang. Akhirnya, dia bisa menenangkan diri sejenak. Lalu dia kembali beraktifitas seperti sedia kala.

Poligami Rasulullah

Ratusan jamaah di depan pelupuk mataku. Pandangan mata mereka tertuju padaku. Mereka duduk bersila,berbaris bershaf, seperti sholat berjamaah. Masjid Ar Rahman tampak ramai oleh para jamaah. Sementara lantai dua dihuni oleh kaum hawa.Mereka tampak antusias mendengarkan ceramahku.
Aku mengambil napas panjang. Desis napasnya terdengar lewat microphone. Lalu aku berkata dengan nada tinggi,

“ Jamaah sekalian yang dirahmati oleh Allah Subhanahu Wa Ta’ala, Rasulullah menjadi teladan kita. Dan di antara sisi kehidupan Rasulullah yang harus diteladani adalah akhlak beliau. Sebab akhlak merupakan cerminan keimanan dan keyakinan seseorang. Semakin kokoh keimanan seseorang, semakin baik akhlaknya.Sebaliknya, semakin lemah iman seseorang, semakin buruk pula akhlaknya. Rasulullah adalah cermin kesempurnaan akhlak. Siapa pun yang ingin mengetahui akhlak beliau. Kuncinya adalah pelajari AlQuran.”

Aku berhenti sejenak. Aku mengambil napas dalam-dalam. Lalu kulanjutkan,

Gaya Hidup





Zaman dulu hidup seorang pemuda bernama Aen. Dia sangat gemar mengumpulkan benda kuno. Sekaligus penggila sejarah. Apalagi sejarah nusantara yang dipenuhi perjuangan pahlawan hebat. Aen hidup sebatang kara. Dia punya sepetak sawah, sebidang tanah depan rumah, dan rumah itu sendiri.
Suatu hari diadakan pameran besar besar an benda bersejarah. Kebetulan seorang pemilik benda ingin melelang benda berharga berupa tongkat.

“ Sodara, tongkat ini bukan tongkat biasa. Tongkat kayu sangat bernilai historis. Tongkat ini pernah dipakai gajahmada dan menjadi miliknya selama bertahun tahun.”

Banyak orang tergiur membeli tongkat itu karena nilainya yang prestise. Tapi yang paling berhasrat membeli barang itu dialah Aen. Dia yang berani menawarkan harga paling tinggi. Tidak ada orang lain yang berani mengajukan nilai nominal lebih tinggi dari Aen. Pemilik barang pun setuju nilai yang diajukan Aen dan memutuskan menjual tongkat itu pada Aen. 

Sosok Yang Dihormati Alam Semesta





Suatu hari di zaman dulu hidup seorang budak hitam nan buruk rupa. Banyak orang mencemooh budak itu. Budak itu selalu menjadi bulan bulan cacian orang, menjadi bahan gunjingan, juga perlakuan kasar. Budak itu pun disisihkan dari pergaulan. Banyak dari mereka berkata,” Kok ada orang buruk rupa kayak gitu. Lihat saja, hewan peliharannya aja lebih tampan dari dirinya. Udah jelek, budak lagi. Jijik aku gaul ama dia.”

Suatu hari negeri itu ditimpa bencana dahsyat. Negeri itu ditimpa bencana  kemarau panjang, sangat panjang dan di luar perkiraan mereka. Bahan pangan habis karena tanah gersang dan kering meretak. Lebih parah dari itu, air pun mongering bersama sumbernya. Tidak terlihat setetes pun air di situ. Sementara hujan tidak kunjung datang. Mereka pun sekarat. Rasa dahaga tiada lagi ditahan, sehingga air kencing pun diminum. Mereka menangis, mengadu, meminta ampun atas dosa yang dilakukan.
Mereka berteriak keras,” Tuhan, turunkan hujan. Ampuni hamba hamba Mu ini. Sungguh kami berada dalam kondisi sekarat. Kami tidak bisa hidup tanpa air. Maafkan kami, ampuni kami, tolonglah kami.”

Thursday, August 14, 2014

Goal Kehidupan



“ Orang beruntung adalah orang yang menderita di dunia tapi selamat di akhirat. Orang paling beruntung adalah orang yang bahagia di dunia dan selamat di akhirat. Orang merugi adalah orang yang bahagia di dunia tapi sengsara di akhirat. Orang paling merugi adalah orang yang menderita dan di dunia dan akhirat.”

Kenapa saya berani bilang beruntung ?

Karena akhirat itu ujung ujungnya kehidupan. Di situ kekal abadi. Maka sekali pun orang sengsara di dunia tapi selamat di akhirat, maka dia orang yang beruntung. Kesengsaran di dunia hanya dirasakan secuil saja, seolah seorang musafir dalam perjalanan singgah  berteduh di bawah dedaunan pohon lalu minum air sejenak, lalu dia melanjutkan safar. Dan singgah minum sejenak itulah kehidupan di dunia. Maka selebihnya dia berbahagia di negeri yang abadi. 

Kenapa saya berani bilang merugi ?

Mengubah Masalah Menjadi Kekuatan





“ Orang miskin pusing mau makan apa. Sedangkan orang strata sosial tinggi pusing mau makan dimana.” 

Semua punya masalah. Semua punya beban hidup. Tidak peduli itu orang kaya atau miskin, orang berpangkat atau tidak berpangkat, orang bergengsi atau tidak. Orang miskin setiap hari punya masalah mau makan apa dia, karena uangnya sedikit, jadi harus super berpikir, berusaha sekuat tenaga untuk menghindari nafsu perutnya yang ingin menyantap hidangan lezat nan mahal.

Begitu pula orang kaya atau berpangkat, dalam konteks sama orang kaya dan berpangkat juga mengalami masalah makan. Jika orang miskin mau makan apa, orang kaya dan berpangkat mau makan dimana. Mengapa ? Jelas, melihat diri mereka yang merasa strata tinggi tidak mungkin asal makan di sembarangan tempat. Lebih lebih tempat mewah berada jauh dari tempat tinggal. Mereka pun pusing. Menghabiskan waktu dan tenaga juga beaya untuk menghindari campur aduk antara strata. Lihatlah, konteksnya sama, hanya secara kentara yang berbeda.

Dua orang karyawan terjebak dalam kemacetan di sebuah kota besar. Sampai di kantor mereka semua telat. Yang satu bilang,” Brengsek, aku benci kota ini. Kota ini kota ini macet !!” Tapi yang satu lagi bilang,” Aku bangga sekali berada di kota ini.” Akhirnya, mereka pun sama sama dimarahi oleh atasan mereka karena sering telat. Mereka tidak bisa beralasan karena macet, namanya juga karyawan selalu mengalah kalau dimarahi.

Wednesday, August 13, 2014

Hakekat Kebahagiaan


Seorang ayah merantau jauh dari kampung halaman. Ia bekerja sangat keras. Hari demi hari ia lalui penuh keringat. Kelelahan seolah menjadi teman setiaraganya. Ia membanting tulang, mencari nafkah di perantauan. Sudah bertahun-tahun, ia tak kunjung pulang. Penghasilannya masih minim. Anak dan istrinya menunggu penuh harap, menunggu uang kiriman. Tapi lebih dari itu, anak dan istrinya menunggu kedatangan sang ayah ke rumah. Ketika sang ayah pulang, ia langsung disambut hangat oleh keluarga. Keceriaan terpancar dari wajah. Kelelahan sehabis perjalanan jauh seolah sirna. Tapi ia hanya membawa uang sedikit untuk anak dan istrinya. Meskipun begitu, anak dan istrinya sangat bahagia dengan kedatangannya.

Seorang anak tinggal di dalam rumah mewah bertingkat tiga. Rumah itu sangat megah. Di sekeliling rumah, rerumputan hijau terbentang luas. Kolam ikan berair bening. Kicauan burung-burung terdengar syahdu di telinga. Tapi gerbang menjulang tinggi sebagai pembatas. Anak itu merasa terkekang. Ia merasa seolah terpenjara di dalam kemewahan bangunan megah itu. Kedua orang tuanya selalu sibuk mengurusi bisnis. Sedangkan di rumah megah itu, semua fasilitas terpenuhi. Anak itu bisa makan sepuasnya, bermain dengan boneka. Tapi ia merasa tertekan batin. Ia merasa tidak bahagia berada dalam penjara kemewahan dipelupuk mata. Tidak terdengar tangis di luar. Tapi ia menangis sangat keras di dalam hati.

Semilir Angin Pantai

Ah, perasaanku sendu. Pikiran tiba-tiba mengarah ke suatu alam lain. Aura pantai tak sedikit pun dirasa. Mataku agak memburam. Aku tak merasakan belaian angin yang tampak berhembus kencang. Sementara ombak bergemuruh. Di jauh di tepian pantai, ombak besar berkobar siap menggulung apa pun di dekatnya. Di sekelilingku sebuah perahu tampak rusak. Yang kuheran, perahu tampak seperti milik pamanku. Perahu itu rusak parah dan terbelah dua. Aku semakin terheran. Sebenarnya ada apa ini ?

Kudengar di kejauhan sebuah teriakan terdengar sangat keras. Tapi teriakan itu berada di tengah laut. Aku menduga para nelayan marah karena seorang asing menangkap hiu. Ikan hiu sering terperangap di jaring nelayan, lalu dibawa pulang. Kemudian induk hiu marah dan sesekali mendekati pantai untuk mengakibatkan kekacauan. Aku berjalan pelan. Seolah berjalan di alam lain, tapi aku jelas di sini. Oh, apa yang terjadi. Mengapa aku tak bisa merasakan belaian angin itu. Mengapa aku tak bisa merasakan getaran keindahan alam yang menawan di mata ini. Seperti para malaikat bersiap membawaku terbang tinggi ke langit.

Kulihat beberapa nelayan duduk lesu di atas bongkahan kayu. Angin pantai tampak menampar tubuh mereka. Kepala mereka tertunduk lesu. Tidak ada saling komunikasi di antara mereka. Tapi kudengar mereka menangis lirih. Aku berjalan mendekati mereka. Air mata mereka meleleh membasahi pipi.
" Lek, mengapa lek menangis ?' ucapku pelan.
Tapi mereka tidak membalas. Aku berada di depan mereka. Tapi mereka tak merasakan kehadiranku. Aku menepuk bahunya. Ia masih tertunduk. Aku pun berteriak keras. Tapi mereka semakin menangis keras. Apa yang terjadi ? Oh apa yang terjadi ?

Seumpama Seekor Lebah Yang Menguntungkan Bunga-Bunga




Hewan bernama Lebah sangat istimewa. Lebah hewan penuh manfaat. Al qur’an mengakuinya. Lebah dijadikan salah satu nama surat dalam Al qur’an, bernama An Nahl. Keistimewan lebah terletak pada proses penyerbukan yang menguntung bunga bunga, tanaman lain di sekitar penyerbukannya. Lebah mengambil madu dari bunga bunga itu. Dengan diambil madu, bunga bunga tidak sedikit pun mengalami kerugian. Sebaliknya, keharusan bunga bunga memberikan madu mutlak. Karena tidak ada makhluk yang tidak ingin untung. Keistimewaan lebah juga terletak pada jati dirinya. Lebah sangat menjunjung harga dirinya. Ketika lebah terusik, maka lebah rela menyerahkan nyawa untuk menjaga kehormatannya. Ketika lebah menyengat, maka selang beberapa saat dia akan mati. Hal inilah yang perlu dipelajari untuk kemudian bangsa lain tidak seenaknya saja menginjak injak harga diri tanah air negeri ini. 

Sahabat, manfaat jasa lebah ternyata juga dirasakan manusia. Madu yang dihasilkan oleh lebah bermanfaat untuk menyembuhkan berbagai macam penyakit, baik ringan, sedang, maupun parah. Madu bahkan dijuluki dengan minuman manis sejuta manfaat. Bahkan air liur lebah pun bisa dimanfaatkan menjadi obat untuk menyembuhkan berbagai macam penyakit. Sekarang banyak produk air liur lebah dijual di pasaran dan jauh lebih mahal dari madu. Faktor sulit pencarian dan keterbatasan menjadi penyebab.

Tuesday, August 12, 2014

Si Kerdil Pintar



Di sebuah hutan lebat, hidup sekelompok manusia. Mereka hidup dalam kesederhanaan. Pakaian masih terbuat dari kulit kayu dan hanya menutupi separo tubuh. Rumah mereka terbuat dari kayu. Setiap hari, mereka naik gunung. Mereka mencari hewan buruan untuk di santap. Lalu mereka turun gunung. Mereka menanam pohon ketela. Banyak beterbaran pohon ketela di sana. Mereka menjalani hidup penuh kesederhanaan.
Saat itu, mereka sedang bepergian naik gunung. Tombak-tombak besi berada di dalam genggaman. Wajah mereka penuh debu. Mereka berjalan melewati semak-semak berduri. Sedangkan mereka tak memakai alas kaki. Kicauan burung terdengar syahdu di telinga. Teriakan monyet-monyet  memecah keheningan.
Mereka mendengar teriakan keras di belakang. Mereka menoleh. Seorang laki-laki berbadan besar dan tinggi berjalan menghampiri mereka. Ia memiliki hidung mancung dan berambut hitam ikal. Ia memakai pakaian mencolok di mata mereka. Sebuah kemeja putih rapi menutupi badan. Sedangkan celana hitam jeans menutupi kaki. Ia juga memakai sepatu hitam.

Balas Budi



                                                     

Hari ini menjadi hari bahagia sahabatku. Namanya Saiful. Ia merayakan acara pernikahannya. Ia duduk di atas pelaminan bersama istrinya tercinta. Namanya Zahra. Sebuah acara akbar di adakan. Para hadirin antuias menyambut acara itu. Seorang master of ceremony naik ke atas panggung. Ia memgang erat microphone, lalu didekatkan pada mulut. Ratusan pasang mata tertuju padanya.
“ Acara selanjutnya yaitu sambutan dari pengantin baru pria. Kepada sang pengantin baru, saudara kita tercinta, Saifullah bin Ahmad, di persilakan untuk menaiki panggung.”
Master of ceremony itu turun dari panggung. Saiful berjalan menuju panggung acara. Ia naik ke atas panggung. Ia menatap para undangan yang hadir malam ini. Mereka terdiam melihatnya terdiam. Ia mulai mendekatkan microphone pada mulutnya. Ia mengucapkan salam. Jawaban salam pun terdengar keras dari para hadirin.
“ Saudara-saudaraku satu bangsa, satu suku, yang saya cintai. Pertama-tama, saya mengucapkan banyak terima kasih pada anda sekalian yang bersedia memenuhi undangan. Saya sengaja berbicara di hadapan anda untuk menyampaikan sesuatu yang menurut saya penting untuk di sampaikan. Saudara-saudaraku yang saya hormati, kita tahu bahwa hidup ini sangat berarti dan bernilai bagi kita. Lalu apa jadinya bila hidup ini di anggap tidak bernilai. Bahkan apa jadinya bila hidup ini hanya di anggap beban yang sangat berat untuk di tanggung. Tiada lagi penyemangat. Tiada lagi harapan. Tiada lagi keinginan untuk maju kedepan,

CINTA TERSEMBUNYI



                                          

Tangis seorang perempuan meledak. Aisyah namanya. Suaminya meninggal enam jam yang lalu,sekitar pukul 07.00 pagi. Sedangkan sekarang jarum jam menunjuk pukul 13.00. Suaminya meninggal mendadak karena serangan jantung. Sakit itu di deritanya selama dua tahun. Aisyah merasa tak mau hidup lagi. Kehidupan mewah serta banyak uang terasa tak berarti. Rumah bertingkat empat paling mewah di dalam satu desa terasa runtuh,tak berarti baginya. Orang yang paling di cintai telah tiada,meninggalkan seorang putri yang masih bayi.
Aisyah semakin bersedih.Sampai sekarang,satu orang pun belum datang untuk melayat jenazah.Bahkan tetangga samping rumah belum muncul,tapi suaranya terdengar keras di dalam rumah.Kematian suaminya sudah di kabarkan sekitar lima jam yang lalu.Suara dari speaker masjid terdengar di segala penjuru desa,mengabarkan berita kematian suaminya.
Aktifitas masyarakat berjalan seperti biasa.Banyak petani pergi ke sawah.Mereka membajak sawah di temani burung-burung bangau yang terbang mengitari sawah.Sementara para pedagang sedang sibuk menjajakan barang dagangan.Para pengunjung masih melihat-lihat barang yang di tawarkan.Pasar dekat rumah Aisyah itu ramai oleh gemuruh orang.Gemuruh mereka seakan memecah keheningan siang.
Salah seorang pedagang bertanya pada seorang pembeli  ‘’ Apa kau tidak pergi melayat Rahman,orang terkaya di desa kita itu ? ‘’.

Sepatu bot pembawa sial



                          
Alkisah, di sebuah desa terpencil, hidup seorang lelaki kebapakan bernama Karto. Ia berumur tiga puluh lima tahun dan belum menikah. Bapak dan ibunya meninggal cukup lama. Karto hidup sebatang kara. Dia tinggal di rumah sederhana warisan kedua orang tuanya. Sebuah rumah kayu tua. Di samping kanan dan kirinya, rumah besar dan megah berdiri tegak. Hanya ia sendiri yang benasib susah.
Suatu ketika ia ingin pergi ke sebuah kamar mandi umum. Karto memakai sepatu bot tua yang baru dipakai olehnya. Tapi ia tahu banyak orang mengetahui bahwa sepatu bot itu milik Pak Sugini, ayah Karto.  Sepatu bot itu peninggalan ayahnya dan disimpan rapi di dalam lemari kamarnya. Sandal yang dipakainya rusak dan ia terpaksa keluar memakai sepatu bot itu. Sepatu bot itu tampak kusam dan penuh debu. Warnanya sudah  kusut termakan oleh waktu. Banyak lubang pada sepatu itu, bahkan lubang besar berada pada pucuk sepatu kanan Kerot. Banyak orang melihat sepatu karto. Mereka tertawa terbahak-bahak. Karto hanya tersenyum kecut.
Dalam hati, karto berkata,
“ Emang kenapa, suka-suka gue donk.”

Terpengaruh Oleh Kata



Cerita ini mungkin pernah dibaca atau didengar oleh sebagian dari Anda, terutama yang berstudi Bahasa Arab seperti saya. Cerita ini termasuk cerita yang  saya suka dari timur tengah. Tapi saya tidak tahu apakah cerita ini nyata atau fiksi, yang pasti banyak pelajaran berharga di dalamnya. Semua kata saya buat sendiri, tapi inti cerita tetap pada aslinya. Sudah cukup lama saya membaca cerita itu sehingga hanya membekas inti cerita dan terlupa semua kata-kata penulis aslinya.  Dan terakhir saya ucapkan pada Anda. Selamat membaca.


Alkisah, seorang bapak dan anak sedang bepergian menuju hutan untuk memberi makan seekor keledai yang kelaparan. Untuk melalui hutan itu, mereka harus melawati pasar yang penuh keramaian. Pasar itu berada di pinggri jalan dan membentang luas sampai hutan.
“ Nak, ayo kita langsung cepat-cepat menuju ke sana. Keledai kita sudah tampak kelaparan. Ia butuh makan untuk bertanahan hidup,” himbau sang bapak.

Tidak dibolehkan masuk Surga



        
Seorang ustadz tampan di sebuah desa bernama Telogo Sari menjadi buah bibir orang. Ia terkenal dengan sosoknya yang berwibawa. Nada bicaranya terdengar halus. tutur bahasa tersusun rapi.  Ia berpostur tubuh tinggi, berambut hitam lurus, dan berkulit putih. Hidungnya mancung. Ia berjalan tegap dan selalu memancarkan senyum bila bertatapan muka dengan orang. Tidak lupa salam teruscap dari mulutnya.  Ia juga memiliki banyak fans, terutama dari kaum hawa. Dari kalangan anak-anak sampai nenej-nenek. Namanya sangat indah. Ustadz tampan dan murah senyum itu bernama Muhammad Firdaus.
Suatu saat, ia berjalan pelan di pinggir jalan. Seorang nenek tua membawa sebuah bongkahan kayu di belakang punggung. Ia tampak tertatih-tatih. Keringatnya bercucuran deras membasahi pipi. Ia merasakan kelelahan hebat di raga. Kulitnya tampak menipis dengan tulang. Ia berjalan membungkuk.
Ketika nenek itu menegakkan pandangan. Ia tersenyum lebar. Kelelahan sekana terhapus. Ia menyeka air matanya dengan cepat-cepat.  Lalu ia berjalan pelan menuju ustadz tampan itu. ia memancarkan senyuman manis pada Ustadz Firdauas. Dan ustadz firdaus menyahutnya dengan salam.