Wednesday, August 27, 2014

Mengatasi Kedengkian Orang




Seorang teman mendengki temannya yang lebih maju darinya. Sebut saja dia si A dan temannya yang lebih mapan itu si B. Karena si B itu menanjak naik finansialnya seiring terus bertumbuh usahanya. Berbagai cara dilakukan si A untuk meruntuhkan si B. Mulai dari menjelekkan si B. Membuang banyak waktu untuk temannya. Tidak lengkap tanpa ada nama si B dalam tongkrongan, tentang keburukan temannya. Bahkan dia melakukan cara cara hitam yang langit melaknatnya. 

Si B yang mujur tadi sebenarnya tau si A mendengkinya. Dia pun punya ide. Dia mengajak si A untuk duduk dan menenangkan diri. Si A mengenal si B sejak sangat lama, karena mereka berdua satu kampung, satu teman bermain, dari kecil, remaja, sampai dewasa. Mereka berdua pun saling mengenal karakter satu sama lain. Bukan hanya mereka berdua, banyak orang pun di sana mengenal karakter satu sama lain.


Si B bilang,” Apa kabarmu ?”
Si A bilang,” Baik.”
Si B “ Wah, tadi malam real madrid menang ya. Juara liga lagi, bukan hanya itu real madrid juga juara liga champion dan copa del rey.”
Si A terdiam.
Si B melanjutkan,” wah, dari dulu kita jago real madrid. Apalagi kamu dulu, paling ngefans deh sama real. Aku juga sampai sekarang gak ngelewatin tuh menonton real madrid tanding.”
Si A Sebel,” Terus …. “
Si B “ ingin sekali aku mewujudkan cita cita aku, kamu, dan teman teman kita dulu. Aku mengembangkan usahaku sebagian untuk mewujudkan cita cita kita.”
Si A Terheran,” cita cita apa maksudmu ?”
Si B bilang,” Apa kamu masih ingat, dan pasti ingat karena kamu paling ngefan sama real. Kita dulu pernah berkata bahwa suatu saat kita akan bermain di Santiago Bernabeu. Aku, kamu, dan teman teman kita.”
Si A sedikit emosi,” Kok gitu sih, emang kita laku di sana. Kita kan bukan pemain bola. Pemain timnas saja belum tentu boleh main di sana, apalagi orang kampung kayak kita. Jadi mikir donk. Yang realistis lah.”

Si B tersenyum,” Tenang Bro … Tenang Bro … sekarang tinggal sedikit lagi kita akan main di sana. Tentu dengan tidak menjadi pemain. Tapi menyewa stadion itu. Kayak orang kota nyewa lapangan futsal per jam gitulah. Semuanya aku tanggung. Aku tahu ini bukan hanya impianmu, tapi juga teman teman kita lain. Maka aku perjuangkan untuk ini melalui beayaku. Semuanya aku tanggung.”
Si A Sedikit terkagum tapi tampak pesimis,” Tapi menyewanya kan dengan harga selangit. Mana bisa, belum lagi naik pesawat, nginap, dan lainnya.”

Si B bilang,” Bro, semuanya bisa ditaklukkan dengan uang. Apalagi nyewa stadion itu, dijamin mereka takluk. Aku rela ngorbanin sebagian omzetku untuk impian kita. Impian yang selama ini kita bayang bayang dalam khayalan. Cobalah rasakan kalau itu benar benar nyata. Dan sebentar lagi, kita akan mewujudkannya. Bukan hanya itu, kita akan jalan jalan di negeri matador, menikmati musim berbeda dari sini, ketemu pemain bintang.

Si A mata berkaca kaca
Si B Melanjutkan,” Maka, dukung aku bro … biar impian kita terwujud nyata dan nyata.
Si A “ kau tidak bohong kan ?”
Si B “ Kau mengenalku sejak kecil “
Si A mengangguk.
Si B “ apa kau pernah lihat aku pernah berbohong walaupun sekali saja ?”
Si A menggelengkan kepala.
Si B “ apa kau tau backgroundku, yang jadi imam setiap hari. Mengisi pengajian ibu ibu. Menjadi khatib jumat. Juga tidak jarang dipanggil ustad. Apakah itu layak disamakan dengan golongan pendusta ?”
Si A “ Aku yakin ucapanmu karena aku mengenalmu,aku lebih mengenalmu daripada rekan bisnismu mengenalmu karena sejak kecil kau teman bermainku.”

Seketika kedengkian si A pun sirna. Jiwanya berubah drastis, dari membenci menjadi mendukung, mendukung sepenuhnya 

*** 

Sebelum menginjak uraian, ada baiknya saya bertanya pada anda. Jika anda bisa jawab, sebenarnya sudah selesai inti yang saya sampaikan dalam tulisan kali ini.

“ Apa gerangan yang membuat si A berubah drastis dari mendengki menjadi mendukung si B?”
Ketika orang berbangga dengan kesuksesan, lalu yang mendengar dalam kondisi kemalangan, kedengkian cenderung hadir. Dan penyebab orang mendengki adalah bukan hanya dia tidak redho atas apa yang dilebihkan oleh orang, tapi juga disebabkan si pendengki dalam kondisi mundur. Artinya, dia sudah jatuh ketimpa tangga, lalu diperdengarkan tetangganya yang berbangga atas limpahan harta dan tahta yang membuat sesak banyak orang.

Maka ajak mereka untuk menikmati kebahagiaan Anda. Seperti anda beli mobil, rumah mewah, punya anak, kirimkan kado untuk tetangga anda. Intinya bagi bagi kebahagiaan, dengan cara apa pun. Dan paling edan fantastis seperti di atas, membuat impian banyak temannya yang selama ini terpendam muncul ke pelupuk mata. Tidak berat bagi orang kaya raya, apalagi dengan tujuan membuat bahagia banyak orang. Toh itu bisa jadi Cuma sekali seumur hidup bagi teman temannya. Korbankan untuk kebahagiaan orang walaupun sedikit, maslahat akan datang. Kalau paling indah ya menghaji dan umrahkan banyak orang.

Apakah ada ruginya ?
Mereka bisa melaksanakan rukun terakhir, dan impian selama ini. Sedang harta akan hanya terbuang seolah seribu rupiah bagi orang kebanyakan. Apakah rugi buat anda ? jika takut mereka malas bekerja. Saya Tanya, apakah sama menghajikan orang dengan memberi uang tunai dengan jumlah sebesar dana haji ? beda toh. Haji pun tidak semua orang mampu. Maka kehadiran kita untuk mewujudkan impian mereka. Banyak orang kaya, banyak haji. Orang miskin tidak usah khawatir lagi untuk bisa naik haji. Karena sumbangan dermawan terus membanjiri. Yang ditakuti, pengatur perencanaan haji itu mementingkan diri sendiri dan anak istri.


Nalis, 27 Agustus 2014

20.37




No comments:

Post a Comment