Saturday, November 8, 2014

Hikmah Lupa


Lupa adalah terhapus kejadian masa lalu yang benar benar pernah terjadi, entah itu kejadian penting bagi diri maupun tidak penting. Kejadian tidak penting meliputi bertemu orang, lalu orang itu menyapanya,

“ Pak, masih ingat kemarin Anda dan saya naik bus berdiri desak desakkan.”

Orang itu tersenyum sambil mengingat kembali, tapi tidak ingat. Itulah lupa yang tidak penting bagi memori otaknya. Dan lupa jenis ini 99% pasti terjadi jika memang kejadian itu sangat tidak penting baginya. 

Analoginya, ketika Anda hendak tidur, Anda meyakini akan bangun jam 3.00, Anda mantap dalam batin Anda begitu. Maka sinyal otak akan merekamnya. Dan Anda akan terbangun pada jam 3.00.

Beda lagi jika Anda tidak menentukan waktu bangun, maka Anda akan bangun tidak tentu. Bahkan mungkin bangun pagi dan tertinggal waktu subuh. Maka waktu bangun pada saat Anda hendak tidur tidak penting bagi otaknya, untuk itu ketidakpastian terjadi sangat besar. Begitu pula pada kejadian yang tidak dianggap penting untuk memori otak Anda, sangat dan sangat mudah terhapus. 


Mari praktek, ingatkah Anda pagi tadi yang pernah Anda lakukan. Kalau Anda bertemu dengan orang, siapa saja mereka ? Kalau bisa, dengan siapa saja Anda ngomong ? Oke, kalau bisa, apa yang Anda omongi ? Masih bisa, coba lebih lama lagi, yaitu kemarin, dan seterusnya. Maka tidak sampai satu minggu, banyak kejadian yang terhapus dari memori kita, alias lupa. Hal itu disebabkan bukan cerdas atau tidaknya seseorang, melainkan kejadian itu sangat tidak berpotensi lezat diingat untuk otak kita.

Nah, bagaimana kalau saya balik, kejadian itu semuanya kenikmatan untuk Anda. Satu minggu lalu misalnya Anda dilantik jadi presiden. Masihkah Anda ingat ? Enam hari yang lalu, Anda jalan jalan ke luar negeri bersama istri cantik Anda, ciuman di atas menara eiffle, diiringi music music klasik, begitu pula Anda jalan jalan melintasi gunung penuh pohon sakura, tiada hari menyejukkan selain hari itu. Masihkah Anda ingat ?

Tentu sangat ingat dan ingat.

Sebagian kita menganggap lupa sebagai sebuah malapetaka. Semakin menua usia, semakin berpotensi lupa sangat dahsyat pada diri. Lupa menjadi sebuah momok menakutkan yang semua orang tidak mau menerima. 

Apalagi misalnya seperti ini, hari minggu jadwal el clasico jam 2.00. Dan kita telah melewatinya. Lalu kita marah bukan pada diri, tapi pada langit. Cercaan datang,

“Asem ! Bajingan ! Kok iso lali ! Koyok wong tuwo wae ! “

Segala sesuatu yang diciptakan selalu ada kebaikannya. Orang menganggap hal itu buruk 100%, mungkin mereka belum menemukan unsur kebaikannya. Contoh, hewan babi. Untuk apa Tuhan menciptakannya. Sudah hina, kotor dan jijik untuk dikonsumsi, makanannya kotorannya sendiri lagi. Lalu sudah gitu, apa gunanya sih babi diciptakan ?
Ternyata babi turut berkontribusi membersihkan lingkungan dari kotoran kotoran yang berserakan. Dengan makanan kotoran sebagai menu, babi membersihkan lingkungan membuat lingkungan semakin asri. Virus maupun penyakit semua masuk ke dalam tubuh babi. Untuk itu, jika babi dikonsumsi, sangat dan sangat berbahaya bagi tubuh. 

Kembali ke topic. 

Di Amerika, hidup seorang kebapakan yang selalu sedih setiap hari. Hari demi dilalui penuh air mata. Sehingga membuat hidupnya depresi, tidak bahagia, dan sangat tersiksa. Dia menjadi topic perbincangan hangat media. Ketika ditanya, orang itu satu alasan membuat hidupnya penuh kemalangan. Yaitu Dia seorang Yang tidak bisa lupa.

Kejadian apa pun diingatnya. Dia hafal hari, tanggal, bahkan jam semua kejadian masa lalu yang pernah dilalui. Memorinya sangat cemerlang menangkap semua kejadian.

Lalu kenapa dia sengsara ?

Ketika dia ingat kematian belahan jiwanya, kesedihan luar biasa. Dia menangis tidak bisa melupakan kejadian itu. Ketika dia ingat kematian ayah dan ibunya, dia menangis menjadi jadi. Ketika dia pernah mengalami semua kesedihan masa lalu, dia semua ingat dan ingat.

Sodara, salah satu hikmah diciptakan lupa ialah membuat kita bahagia akan hari esok. Masa lalu tidak bisa diubah. Apa yang terjadi di masa lalu sudah terjadi. Dan paling vital kejadian memilukan di masa lalu sebisa mungkin diminimalisir oleh otak kita. Bahkan dibuang jauh jauh. Karena itulah LUPA ITU ADA.

Nalis

No comments:

Post a Comment