Madrasah berasal dari Bahasa Arab
yang berarti sekolah. Kata Madrasah sudah menjadi Bahasa kita sehari hari,
bukan Bahasa Asing lagi. Seiring perkembangan, makna Madrasah mengalami
perkembangan tersendiri. Dulu Madrasah hanya mengajarkan kurikulum hanya agama
Islam saja tanpa legalitas dari pemerintah, atau bisa dikatakan pendidikan non
formal. Tapi sekarang sudah mengalami perubahan drastis, yaitu sekolah resmi
pemerintah dengan menyeimbangkan kurikulum umum dan agama.
Bahkan di madrasah
madrasah tertentu, diajarkan kurikulum kurikulum identitas untuk menunjukkan
madrasah itu punya nilai plus tersendiri dari sisi keilmuwan Islam.
Tidak sedikit orang tua enggan
memasukkan anak mereka ke madrasah. Dan mereka sangat antusias memasukkan anak
mereka ke dalam pendidikan negeri. Berbondong bondong pendaftar melakukan
registasi dan bersaing di sekolah negeri elit. Dan madrasah sendiri banyak
menjadi tempat penampungan bagi mereka yang belum berhasil untuk masuk ke dalam
pendidikan negeri.
Sebenarnya jebolan dari madrasah,
baik swasta maupun pesantren jauh tidak kalah dari jebolan negeri. Mereka punya
banyak sekali anak bangsa yang berkontribusi untuk bangsa. Dan satu nilai plus
dari diri jebolan Madrasah yang tidak dimiliki sekolah negeri, akan saya
jelaskan nanti. Diantara nama nama jebolan Madrasah yang menjadi orang penting
di negeri ini yaitu Hidayat Nur Wahid, Anis Matta, Alm. Gus dur, dan masih
banyak lagi.
Nilai Plus Madrasah :
1.
Mengedepankan
Akhlak Islam
Tidak ada satu
madrasah yang memperbolehkan murid perempuan tidak berjilbab ketika masuk
madrasah. Jika ada madrasah memperbolehkan murid perempuan tidak berjilbab,
maka perlu dipertanyakan dengan jelas maksud mereka memberi nama Madrasah,
untuk eksis atau perubahan ?
Bahkan banyak
juga madrasah tidak memperbolehkan dalam satu kelas bercampur laki laki dan
perempuan. Ini menjadi hal positif untuk mengedepankan kebaikan bersama.
Artinya, perempuan ada kelas tersendiri. Laki laki ada kelas tersendiri.
2.
Mengedepankan
Keilmuwan Islam
Dimana pun Anda
temukan, Madrasah selalu menang dalam keilmuwan Islam disbanding sekolah
negeri. Karena jelas jam belajarnya seimbang dengan materi umum. Ini beda
dengan sekolah negeri yang mungkin hanya beberapa saja menaruh jam agama Islam,
itu pun kurang berkualitas.
3.
Jam
Belajar Tinggi
Di sebagian
Madrasah, jam belajar mereka lebih lama disbanding sekolah negeri. Bahkan sebagian
ada sampai jam 5 sore per hari. Biasanya Madrasah dalam lingkup pesantren yang
semua murid menjadi santri di pesantren itu.
4.
Jebolan
Lebih Faham Islam
Logika sudah
tidak terbantahkan. Jebolan Madrasah selalu unggul. Bahkan keluar dari
Madrasah, mereka sudah hafal banyak surat Al Qur’an yang tidak semua orang
mampu meraihnya.
Akhlak adalah
pelajaran vital yang mendampingi potensi anak didik kita. Tanpa itu, apalah
gunalah belajar. Apalah arti cerdas jikalau akhlaknya bejat. Mengapa orang
korupsi ? Mengapa orang menzalimi rakyat ?
Apakah mereka
goblok ? Tidak,
Apa buktinya ?
Mereka jebolan
sekolah bergengsi di bidangnya bahkan lulusan luar negeri.
Tapi mengapa
korupsi ?
Akhlak mereka
kurang dibina dengan baik. Selama itu dia jauh dari Islam, dari pembimbing yang
semestinya bisa menjadikan dirinya hamba yang sholeh.
Semoga
Bermanfaat
Nalis
No comments:
Post a Comment