Lupa adalah terhapus kejadian masa
lalu yang benar benar pernah terjadi, entah itu kejadian penting bagi diri
maupun tidak penting. Kejadian tidak penting meliputi bertemu orang, lalu orang
itu menyapanya,
“ Pak, masih ingat kemarin Anda dan
saya naik bus berdiri desak desakkan.”
Orang itu tersenyum sambil mengingat
kembali, tapi tidak ingat. Itulah lupa yang tidak penting bagi memori otaknya.
Dan lupa jenis ini 99% pasti terjadi jika memang kejadian itu sangat tidak
penting baginya.
Analoginya, ketika Anda hendak
tidur, Anda meyakini akan bangun jam 3.00, Anda mantap dalam batin Anda begitu.
Maka sinyal otak akan merekamnya. Dan Anda akan terbangun pada jam 3.00.
Beda lagi jika Anda tidak menentukan
waktu bangun, maka Anda akan bangun tidak tentu. Bahkan mungkin bangun pagi dan
tertinggal waktu subuh. Maka waktu bangun pada saat Anda hendak tidur tidak
penting bagi otaknya, untuk itu ketidakpastian terjadi sangat besar. Begitu
pula pada kejadian yang tidak dianggap penting untuk memori otak Anda, sangat
dan sangat mudah terhapus.
Mari praktek, ingatkah Anda pagi
tadi yang pernah Anda lakukan. Kalau Anda bertemu dengan orang, siapa saja
mereka ? Kalau bisa, dengan siapa saja Anda ngomong ? Oke, kalau bisa, apa yang
Anda omongi ? Masih bisa, coba lebih lama lagi, yaitu kemarin, dan seterusnya.
Maka tidak sampai satu minggu, banyak kejadian yang terhapus dari memori kita,
alias lupa. Hal itu disebabkan bukan cerdas atau tidaknya seseorang, melainkan
kejadian itu sangat tidak berpotensi lezat diingat untuk otak kita.
Nah, bagaimana kalau saya balik,
kejadian itu semuanya kenikmatan untuk Anda. Satu minggu lalu misalnya Anda
dilantik jadi presiden. Masihkah Anda ingat ? Enam hari yang lalu, Anda jalan
jalan ke luar negeri bersama istri cantik Anda, ciuman di atas menara eiffle,
diiringi music music klasik, begitu pula Anda jalan jalan melintasi gunung
penuh pohon sakura, tiada hari menyejukkan selain hari itu. Masihkah Anda ingat
?
Tentu sangat ingat dan ingat.
Sebagian kita menganggap lupa
sebagai sebuah malapetaka. Semakin menua usia, semakin berpotensi lupa sangat
dahsyat pada diri. Lupa menjadi sebuah momok menakutkan yang semua orang tidak
mau menerima.
Apalagi misalnya seperti ini, hari
minggu jadwal el clasico jam 2.00. Dan kita telah melewatinya. Lalu kita marah
bukan pada diri, tapi pada langit. Cercaan datang,
“Asem ! Bajingan ! Kok iso lali !
Koyok wong tuwo wae ! “
Segala sesuatu yang diciptakan selalu
ada kebaikannya. Orang menganggap hal itu buruk 100%, mungkin mereka belum
menemukan unsur kebaikannya. Contoh, hewan babi. Untuk apa Tuhan
menciptakannya. Sudah hina, kotor dan jijik untuk dikonsumsi, makanannya
kotorannya sendiri lagi. Lalu sudah gitu, apa gunanya sih babi diciptakan ?
Ternyata babi turut berkontribusi
membersihkan lingkungan dari kotoran kotoran yang berserakan. Dengan makanan
kotoran sebagai menu, babi membersihkan lingkungan membuat lingkungan semakin
asri. Virus maupun penyakit semua masuk ke dalam tubuh babi. Untuk itu, jika
babi dikonsumsi, sangat dan sangat berbahaya bagi tubuh.
Kembali ke topic.
Di Amerika, hidup seorang kebapakan
yang selalu sedih setiap hari. Hari demi dilalui penuh air mata. Sehingga
membuat hidupnya depresi, tidak bahagia, dan sangat tersiksa. Dia menjadi topic
perbincangan hangat media. Ketika ditanya, orang itu satu alasan membuat
hidupnya penuh kemalangan. Yaitu Dia seorang Yang tidak bisa lupa.
Kejadian apa pun diingatnya. Dia
hafal hari, tanggal, bahkan jam semua kejadian masa lalu yang pernah dilalui.
Memorinya sangat cemerlang menangkap semua kejadian.
Lalu kenapa dia sengsara ?
Ketika dia ingat kematian belahan
jiwanya, kesedihan luar biasa. Dia menangis tidak bisa melupakan kejadian itu.
Ketika dia ingat kematian ayah dan ibunya, dia menangis menjadi jadi. Ketika
dia pernah mengalami semua kesedihan masa lalu, dia semua ingat dan ingat.
Sodara, salah satu hikmah diciptakan
lupa ialah membuat kita bahagia akan hari esok. Masa lalu tidak bisa diubah.
Apa yang terjadi di masa lalu sudah terjadi. Dan paling vital kejadian
memilukan di masa lalu sebisa mungkin diminimalisir oleh otak kita. Bahkan
dibuang jauh jauh. Karena itulah LUPA ITU ADA.
Nalis
No comments:
Post a Comment