Tuesday, December 2, 2014

Sekilas Lembaga Pendidikan Islam Maahid Kudus



Pada artikel sebelumnya, sudah saya bahas sekilas pondok pesantren Islam Maahid Kudus. Pada kesempatan kali ini, izinkan saya membahas lebih dalam lagi tentang seluk beluk Maahid. Karena pada hakekatnya, Maahid bukan hanya berbasis ponpes saja. Bahkan ada keistimewaan tersendiri dibanding pendidikan lain. Seperti ucapan saya pada artikel sebelumnya, kalau tidak punya keunggulan ( keistimewaan ) walaupun Cuma satu, untuk apa orang condong kearah lembaga atau individu. Karena banyak sekali lembaga atau individu sama dengan Anda, maka Anda harus punya nilai tambah walaupun Cuma satu, kalau bisa sangat banyak. 

Ada sejarah Lain Selain Ponpes


Orang luar Kudus mengenal Maahid hanya sebatas ponpes Islam seperti halnya ponpes lain. Padahal Maahid adalah sebuah lembaga pendidikan besar, dan ponpes menjadi salah satu bagian dari Maahid. Ibaratnya, seorang petani punya banyak ladang macam macam. Ada yang berupa teh, cabai, jagung. Nah, Ponpes Maahid menjadi salah satunya dari nama besar Maahid. Meskipun pada hakekatnya, ponpes juga berdiri sendiri, punya kepala sendiri. Tapi untuk akreditasi, ya ikut Maahid di sebelahnya.

Madrasah merupakan lembaga pendidikan tertua di Kudus. Didirikan tahun 1937 oleh Kh. Abdul Muid, seorang alumni Universitas Al Azhar. Jadi sampai saat ini, usia pendidikan itu lebih dari setengah abad, dan lebih tua dari kemerdekaan negeri ini. Pada awalanya hanya materi materi Islam yang diajarkan dan belum diekreditasi. Tapi sesudah kemerdekaan, Maahid menjadi sekolah resmi pemerintah dan berijazah resmi pemerintah. 

Seiring perkembangan zaman, materi local pun tidak surut. Di saat Madrasah atau sekolah lain menyeimbangkan zaman yang mana barat semakin menjajah pola pikir dengan memasukkan materi asing, dengan mengesampingkan materi local, Maahid tetap istiqomah dengan materi local kebanggaan, tidak lekang oleh pengaruh barat.
Karena sejatinya lembaga pendidikan Islam harus mengedepankan materi Islam. Kan namanya berlabel Islam. Di sebagian sekolah Islam lain, bisa jadi dianggap nomor dua materi Islam bagi pengurusnya. Padahal materi Islam itulah nilai jualnya. Materi Islam itulah harga diri lembaga itu. Materi Islam itulah yang membuat berbeda antara lembaga itu dengan lembaga negeri yang sekuler. 

Mengapa begitu ?

Karena namanya lembaga Islam. Otomatis nilai jualnya ya itu. Kalau disepelakan, maka orang beralih ke pendidikan Islam lain yang lebih kompeten dibidang keislamannya.
Maahid punya materi local atau materi buatan sekolah yang super dahysat. Materi itu local itu tidak dimiliki oleh sekolah lain. Materi itu membuat alumninya terbang tinggi ke luar negeri dengan meraih beasiswa prestasi. Materi itu membuat alumninya bisa cerdas baca kitab tidak berharakat dalam waktu sangat cepat. Materi local diajarkan dari turun temurun, dari generasi ke generasi. 

Maahid memiliki dua strata pendidikan, yaitu Madrasah Tsanawiyah dan Madrasah Aliyah. Dan dari dua itu, ribuan siswa menghuni bangunan bersejarah itu. Murid murid yang selain ponpes kebanyakan dari Kudus bahkan banyak juga dari Jepara. Murid dari Jepara biasanya dari naik kendaraan Umum ke Kudus untuk bersekolah setiap hari. Sebagian lagi naik kendaraan pribadi. Kalau dari ponpes, pastinya dari berbagai kota di Indonesia. 

Nalis

No comments:

Post a Comment