Wednesday, December 3, 2014

Kisah Inspiratif Bang Ical



Pada kesempatan kali ini, saya akan menulis sedikit kisah inspiratif Abu Rizal Backrie atau akrab disapa Bang Ical. Beliau merupakan salah satu orang terkaya di negeri ini bahkan Asia Tenggara, bahkan pernah dinobatkan sebagai orang paling kaya se Asia Tenggara versi suatu majalah bisnis. Banyak orang menyukai sosok beliau. Tidak sedikit juga orang kurang berlapang dada dengan segala kemudahan hidup yang Bang Ical miliki.

Apakah Bang Ical semudah itu meraih kesuksesan seperti sekarang ini, yang mana perusahaannya raksasa dan beromzet milyaran dengan jumlah karyawan luar biasa banyaknya. Benar Bang Ical keturunan konglomerat. Tapi apakah Anda tahu kisah dibalik itu, Bang Ical pernah memiliki penderitaan yang mungkin belum kita rasakan. Tidak main main, penderitaan langsung menancap ke psikis kejiwaan. Sehingga kalau bukan beliau orang yang tangguh, maka depresi berujung mengakhiri hidup bisa jadi terjadi.

Kisah Semasa Remaja


Orang tua Bang Ical sangat kaya raya. Dia memasukkan Bang Ical ke sebuah lembaga pendidikan jauh dari rumahnya. Tidak main main, orang tuanya tidak memberikan uang jajan kecuali sedikit. Uang itu tidak akan cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup. Tapi sungguh orang tua sangat serius menurutui kata hatinya.

Dalam kehidupan yang begitu sulit, bang Ical mencoba menghemat sebisa mungkin uang saku pemberian bapaknya. Apa mau dikata, karena terlalu sedikit habis juga. Dan dia tidak punya uang lagi sedangkan bapaknya yang berada jauh di sana tetap keras kepala tidak ingin memberikannya uang saku. 

“ Aku berikan ini silakan gunakan apa saja, terserah kamu.”

Kata bapaknya sudah menancap di kepala. Dia takut membangkang perintah bapaknya. Dia cari segala macam jurus untuk bisa bertahan hidup. Hutang temannya tidak mungkin. Karena bagaimana dia bisa membayar hutang sedang bapaknya ngotot tidak memberi uang. Malah bisa jadi sengketa dengan temannya. Menangis pun tidak bisa memecahkan masalah. Dia kehabisan akal sehingga muncul keterdesakan. Dan keterdesakan itulah raksasa yang sedang bangun.

Dia berjualan barang orang lain, sedang bagi hasil didapat dan uangnya kemudian digunakan untuk menjual makanan. Dia jajakan ke semua orang, teman atau pun lainnya. Dia setidaknya bisa makan walaupun sedikit dengan hasil itu. Dia terus menjual, tapi akhirnya tidak sukses juga.

Setelah sekian lama, akhirnya jatah pulang tiba. Bang Ical pulang ke rumah tertunduk lesu, sambil berharap bapaknya memberikannya uang saku. Sampai di rumah, dia menunduk. Sang bapaknya tersenyum. Saat tahu sang anak berjualan apa pun demi untuk kelangsungan hidup, bapaknya tersenyum lebar sambil berkata,

“ Bagus .. Bagus .. “

Bapaknya kemudian memberikan uang saku. Tujuannya bapaknya sebenarnya adalah menanamkan jiwa entrepeuner pada diri anaknya, yang mana harus dilalui dengan keringat tinggi dan dilatih mulai sedini mungkin. Bapaknya memang mengira tidak mungkin anaknya dalam keterdesakan melakukan tindak kriminal karena sejak dini pembinaan agama pada anaknya sangat baik. 

SAYA PERNAH LEBIH MISKIN DARI PENGEMIS ( Bang Ical )

Pengemis disebut orang termiskin dan terlemah karena selain tidak punya uang, dia juga tidak bekerja, dan hanya meminta minta dengan harus dikasihani. Itulah pengemis. Tapi apa jadinya konglomerat di negeri ini itu berkata,” Saya pernah lebih miskin dari pengemis.”

Maka seketika kita pasti kaget. Tapi pengalaman itu sungguh pernah terjadi. Bang Ical pernah mengalami fase fase penderitaan yang luar biasa yang bisa membuat sedih berkepanjangan. Tapi dengan jiwa ksatria, dia bisa mengarungi penuh keyakinan akan hari esok yang cerah.

Pada saat negeri ini mengalami krisis moneter, hampir semua perusahaan mengalami kebangkrutan. Tidak terkecuali perusahaan Bang Ical. Bukan hanya bangkrut, perusahaan miliknya itu masih hutang 1 milyar dollar. 1 milyar dollar, bukan rupiah. Entah berapa banyak lembaran yang ada di pikiran kita. Maka jika pengemis tidak punya penderitaan psikis walaupun kekurangan. Nah, ini sudah jatuh lalu tertimpa tangga lalu masuk selokan. Hutang yang begitu dahsyat !

Dengan jiwa entrepenuer yang tertanam sejak kecil, Bang Ical sedikit demi sedikit bisa mengatasi dan akhirnya terlunasi. Dan sekarang beliau menjadi milyader negeri ini yang berkontibusi untuk bangsa dengan membuka luas seluas mungkin lapangan pekerjaan bagi putra putri bangsa, baik berpendidikan rendah maupun tinggi, bahkan tidak berpendidikan. 

Nalis


No comments:

Post a Comment