Ibadah Menentramkan Hati
Dunia penuh pembawa harapan palsu.
Di kala akal mengira berfoya foya, bersenang senang, dan dikira membahagikan,
akhirnya ujung ujungnya sengsara. Logika orang cenderung menganggap ibadah
sebagai suatu kewajiban. Padahal kalau mereka berfikir lebih dalam lagi, ibadah
adalah suatu keharusan. Keharusan yang mutlak dilakukan karena itulah makanan
ruh. Ibarat tubuh jikalau tidak dimasuki makanan berhari hari niscaya tubuh
akan melemah. Otak jikalau tidak diberi makanan berupa ilmu akan menjadi tumpul
akhirnya kebodohan nyata akan dialami oleh pelaku.
Bahkan sebagian orang memilih
menggunakan cara cara terlarang untuk menentramkan hati, sebut saja obat obatan
terlarang. Mereka membayar sangat mahal hanya untuk beberapa butir pil saja,
lalu diminum agar akalnya terbebas dari beban yang membelenggu. Memang benar
bebas, tapi akalnya hilang. Bukan menjadi bahagia, malah sengsara. Dia tidak
lagi bisa mengendalikan diri. Maka tidak sedikit kasus tabrakan disebabkan
pelakunya menggunakan obat terlarang. Karena berbahaya, makanya dilarang dan
haram.
Seperti halnya ghibah atau
menceritakan keburukan orang tanpa maslahat di dalamnya. Mengapa dilarang ?
Karena berbahaya untuk orang lain. Memang sangat enak ngomongkan orang apalagi
misalnya tujuannya untuk saling lebih akrab dari pengunjing, atau mungkin baru
akur, atau mungkin ada keuntungan lain dengan ikut ngerumpi.
Bayangkan, Anda bertiga di dalam
suatu ruangan. Lalu Anda mengajak bicara dengan satu teman Anda, sedang Anda
mengabaikan seorang lagi teman Anda padahal dia sangat memperhatikan Anda dan
tidak dalam kondisi melakukan hal ini, maka itu dilarang dan haram. Apalagi
menceritakan aib orang yang mengandung banyak kedzaliman di dalamnya. Sungguh
indah aturan Islam. Maka jikalau Anda bilang “ lho, suka suka gue donk, gue
minum itu kan mulut gue sendiri.” Sodara, hukum mengikat Anda dan banyak orang.
Maka jikalau kelakukan Anda itu membuat sengsara orang lain, maka Anda
melanggar dan sejatinya kita terlalu terikat akan sifat egoism tinggi.
Ibadah Rutin Membuat Kita Kaya Yang
Sesungguhnya
Apa definisi kaya sebenar benarnya ?
Kekayaan adalah kebebasan. Ya benar,
kebebasan harta, waktu, pikiran, hati. Sebagian orang mendifinisakan kaya
adalah bebas uang. Tapi lihatlah Anda banyak orang terbelunggu oleh harta
mereka sendiri. Adakah ?
Jawabannya banyak. Banyak stress
memikirkan usaha bangkrut padahal dia masih punya banyak usaha lain. Pikirannya
tergoncang melihat kerugian demi kerugian terus menerus. Dia memang kaya, tapi
kekayaan sebenarnya tidak dia miliki. Karena psikisnya sangat miskin. Sangat kasihan
.
Begitu pula karyawan bekerja full 24
jam non stop, akhirnya psikis, tenaga, drop bahkan ada yang meninggal. Jangankan
bahagia bersama orang tercinta, bergerak dari tempat kerja saja tidak mampu.
Psikis menjadi peranan penting
kebahagiaan. Maka ibadah merupakan obat mujarab untuk mengobati psikis dan
penyakit hati. Kenapa rutin ?
Sekali lagi, makanan tubuh adalah
makanan yang kita kenal. Makanan otak adalah ilmu. Makanan ruh adalah ibadah.
Mungkinkah Bisa menghindari
kejenuhan dunia dengan ibadah satu minggu satu kali ?
Tidak mungkin.
Dunia ini sangat banyak berbagai
macam godaan. Sangat tidak mungkin menentramkan hati dengan ibadah satu minggu
satu kali. Tidak akan cukup dan tidak mungkin cukup.
Lihatlah di Eropa dan Amerika, yang
mana tingkat kebebasan tinggi, semuanya sangat memprihatinkan. Generasi begitu
memprihatikan. Royal, mabuk, dan hal lain yang memperburuk kehidupan sering
terjadi sehingga tidak sedikit tingkat intensitas stress tinggi di sana.
No comments:
Post a Comment