1. Menjadi sasaran kedengkian saudara-saudaranya
Ujian
pertama adalah kebencian dan kedengkian saudara Yusuf padanya. Dapatkah
Anda bayangkan jika di usia belia itu, Anda dihasud ( Di dengki ) dan
dibenci saudara-saudara Anda sendiri.
2. Berpisah dengan keluarga
Pada
usia dua belas tahun Yusuf harus berpisah dengan keluarganya. Ia
meninggalkan orang. Ia meninggalkan orang tua dan keluarganya selama
empat belas tahun, sesuatu yang sangat sulit untuk kita lalui. Kita
melihat akhir kisah tersebut, Yusuf belum bertemu dengan ayahnya hingga
dia sendiri yang meminta agar saudara-saudaranya membawa sang ayah ke
hadapannya. Mengapa demikian ? Karena Yusuf sudah lupa dan tidak
mengenali wajah ayahnya lagi. Bayangkan, empat belas tahun Yusuf tidak
berjumpa dengan ayahnya dan famili. Ia tidak mengetahui kondisi famili
dan keadaannya. Betapa ia sangat menderita. Ini sulit dibayangkan.
3. Dibuang ke sumur
Setujukan
Anda jika seorang pemuda berusia sekitar dua puluh tahun dibuang ke
sumur selama tiga hari dengan ditemani kawanan ular dan kalajengking,
yang mana semua itu dapat tulangnya dan menyebabkannya mati ? Saya kira
Anda sependapat dengan saya. Tapi bagaimana kalau yang dibuang itu anak
yang baru berusia dua belas tahun ?
4. Menjadi hamba sahaya
Nabi
Yusuf adalah orang yang sangat mulia. Rasulullah bersabda,” Dia adalah
orang yang mulia, anak dari orang yang mulia ( Nabi Yaqub ) dan
keturunan orang yang mulia ( Nabi Ibrahim ).” Namun tiba-tiba ia menjadi
seorang hamba sahaya. Betapa merana dan menderita ia. Siapa yang
sanggup menanggung ini semua ?
5. Digoda dan dirayu wanita
Yusuf
digoda dan dirayu oleh wanita terhormat. Ketika itu, apakah hanya istri
Al Aziz saja yang merayu dan menggoda ? Ternyata tidak. Semua istri
menteri dan pembesar istana serta dayang-dayangnya turut menggoda. Dapat
dibayangkan, betapa cantik para istri pembesar istana itu. Siapa lelaki
yang sanggup menghadapi rayuan dan godaan mereka ? Jika ada yang
mengatakan,” Tidak lelaki yang seperti itu.” Jawabannya ada. Dialah
Yusuf, seorang pemuda ganteng yang sedang berada dalam puncak
kematangannya. Dia dirayu wanita cantik dan mulia, tapi dengan mantap
dia menolak dan berkata,” Sungguh, aku takut pada Allah.”
6. Dituduh memperkosa
7. Dipenjara
Adalah
hal biasa jika Yusuf hanya dipenjara. Akan tetapi, yang ia alami lebih
dari itu. Selain dipenjara, ia juga dihadapkan pada tuduhan yang sama
sekali tidak ada buktinya. Tuduhan pemerkosaan.
8. Mendapat kekayaan dan kenikmatan yang melimpah
Ketika menjadi seorang petinggi di Mesir, Yusuf, memiliki harta yang melimpah. Apa saja yang diinginkan akan tercapai.
9. Memaafkan saudara-saudaranya
Saudaraku,
renungkanlah ! Kalau ada orang yang mengalami peristiwa tersebut,
apakah ia akan membalas atau tidak ? Hati nurani Anda mungkin akan
mengatakan, “ Ya.” Saya sependapat dengan Anda. Semua peristiwa yang
dialami, sejak ia berusia dua belas tahun sampai keluar dari penjara,
mengharuskannya menjadi pribadi yang kompleks, penuh dengan kesulitan.
Akan tetapi, jiwa Yusuf tetap stabil bukan ? Bahkan tidak sekadar itu,
ia juga merupakan sebaik-baik hamba Allah.
10. Mendapat cobaan beruntun
Allah menguji Yusuf dengan berbagai cobaan yang datang silih berganti bahkan di luar akal, misalnya :
Pertama-tama,
ia harus berpisah dengan sang ayah yang sangat mencintainya, terlempar
ke dalam sumur yang gelap gulita, penuh dengan misteri dan mengerikan.
Setelah itu, dari rumah Al Aziz yang megah, tempat yang bisa ia
menikmati makanan lezat dan apa saja yang diinginkan, menuju penjara
selama sembilan tahun. Setelah itu, dia keluar dari penjara untuk
menjadi seorang petinggi Mesir.
Perpindahan-perpindahan yang
berlawanan dan kontroversial itu sebenarnya sudah cukup untuk
menimbulkan goncangan dan ketidakstabilan pada jiwa Yusuf. Akan tetapi
renungkanlah ! Ternyata dia tetap tabah, tegar, dan sabar. Inilah jiwa
yang kokoh dan tahan banting.
No comments:
Post a Comment