Wednesday, January 28, 2015

Kriteria Dipanggil Ustadz



Ustadz merupakan sebutan seorang yang mempunya kapabilitas dalam ilmu keagamaan/ilmu Islam, dan menyampaikan/mengamalkan keilmuwan Islam sebagai jalan dakwah yang memang menjadi tugas setiap muslim. 
 
Hanya saja yang jadi pertanyaan, seberapa detail sih dari sisi pengetahuan seseorang itu bisa dipanggil ustadz ?

Banyak orang belum memanggil Ippho Santosa sebagai seorang ustadz, dan hanya memanggilnya sebagai motivator selayaknya Mario Teguh. Benarkah Ippho Santosa tidak punya kapabilitas ilmu Islam, atau punya tapi mengaburkan ke dalam hal umum seperti Mario Teguh yang mengambil dari Islam lalu diumumkan, karena dikonsumsi bukan hanya dari kalangan muslim saja.


Padahal jika Anda baca buku Ippho santosa sangat beda beda dengan Mario Teguh. Jika Mario Teguh membuat umum materi, buku Ippho santosa sangat terang 100% islam. Tengoklah buku 7 keajaiban rezeki, maka jelas Anda mendapati kontennya Islam. Dan memang layak disebut buku Islam. Walaupun juga disertakan prakata prakata dari tokoh barat non Islam, semisal ucapan sedekah yang dahsyat pengaruhnya.

Tapi orang memanggilnya sebagai motivator otak kanan, yang sejatinya serasa sama dengan motivator umum. Mengapa tidak dipanggil ustadz ? Seperti ustadz Yusuf Manshur karena ada kemiripan materi. 

Kriteria Seorang Dipanggil Ustadz Menurut Kaca Mata Orang

Saya membahasnya berikut :

Seorang Dipanggil Ustadz Jika Penampilannya Menunjukkan Islam Nyata

Seberapa tinggi ilmu Islam Anda, jikalau Anda berdakwah di hadapan banyak orang Anda memakai kaos oblong, celana biasa, tidak berkopiah, maka orang cenderung menganggap Anda bukan menyampaikan materi Islam. Meskipun kenyataannya materinya Islam, tapi aura keislaman di sisi fisik Anda tidak kentara. Logis, materi itu sebagai motivasi umum.

Sama halnya Anda berdakwah memakai jas hitam, berdasi, celana panjang kantoran, sepatu hitam, maka orang cenderung memandang Anda sebagai motivator. Karena seorang ustadz dari sisi penampilan harus menunjukkan warna keislaman nyata, karena konteksnya memang harus seperti itu.

Seorang Dipanggil Ustadz Jika Kapabilitas Keislaman Melampaui Basic Islam

Seorang dikatakan cukup dipanggil ustadz jikalau dia menguasai basic islam, dan itu mutlak. Semisal dia tahu syarat rukun wudhu, sholat, zakat, haji, dan hal lainnya. Mengapa basic ? Karena jika Anda belajar lebih dalam lagi, aka nada berbagai madzhab berbeda dalaam menyikapi suatu cara, disebut Ushul Fiqih. 

Dengan keilmuwan basic, setidaknya dia bisa mengajari seorang pemuda yang sudah mewabah hedonism atau cinta dunia, orang orang yang tidak pernah sholat, jarang ke masjid. Dia mengajari perlahan terlebih dahulu karena jumlah orang paham agama tidaklah banyak. Untuk itu, orang yang paham basic agama layak disebut ustadz.

Seorang Dipanggil ustadz Jikalau Dia mengajarkan Agama di Madrasah Atau Pesantren

Syarat dua di atas menjadi mutlak untuk memenuhi bagian ini. Karena tidak mungkin seorang berpenampilan preman, tidak mempunyai basic islam, lalu dia mengajarkan pelajaran agama islam di madrasah. Bayangkan, jadi apa muridnya ?

Maka seorang mengajarkan materi islam di madrasah atau pesantren bukan hanya disebut guru agama, tapi harus dipanggil ustadz karena itu memang tempat/panggilan layak untuknya.

Semoga bermanfaat

No comments:

Post a Comment