Tidak ada orang ingin rugi. Tidak
ada orang ingin bernasib sial. Tidak ada orang ingin menderita. Tidak ada orang
ingin kegagalan nyata. Tidak ada orang ingin sengsara. Semuanya pasti ingin
sukses, beruntung, dan hidup sesuai apa yang diinginkan.
Hidup tidak semulus jalan raya.
Terkadang secara tidak sengaja kita bertemu jalan terjal, bebatuan, dan tidak
enak di raga, bahkan merusak kendaraan. Meskipun tidak ingin lewat, mau tidak
mau harus lewat, karena itulah tujuannya.
Saya waktu pergi jauh sungguh kaki
ini terasa sangat berat. Saudara, bukan disebabkan tidak mau ke tempat itu.
Bukan disebabkan tidak mau bertemu orang maupun teman. Tapi saya paling tidak
suka naik bus. Begitu pula, saya paling tidak suka terminal. Tapi apa daya, mau
tidak mau harus saya lalui, jika ingin sukses. Kecuali setelah sukses nanti aka
nada perubahan, misalnya beli pesawat sendiri, pergi ke mana pun, dari tempat
saya ke Jakarta ditempuh dengan bus memakan waktu satu malam, kini dengan
pesawat hanya bebearapa jam saja.
Ada seorang ilmuwan bernama Albert
Einstein,
“ Orang bodoh selalu mengharapkan
apa yang diimpikannya terjadi, tapi melalui proses sama.”
“ Tidak cerdas jika orang sesuai
proses yang ada dalam mimpi.”
Artinya, semua orang pasti
memimpikan besok hidup enak, punya rumah megah, mobil, istri cantik, anak anak
cerdas dan sholeh sholehah. Lalu proses impian mereka sangat enak,
Kecil dimanja
Muda foya foya
Dewasa Kaya raya
Mati masuk surga
Rata rata dalam imajinasi orang
pasti begitu. Tapi sebagian dari kita terkadang terhadang badai rintangan dari
impian. Kecil kehilangan orang tua. Nah, itu sudah badai menerpa terjang. Lalu
muda sekolah setinggi tingginya. Tapi kendala beaya membuat dirinya stress.
Dewasa membuat usaha, tapi secara tidak terduga krisis datang. Menghancurkan
seluruh harapannya.
benar itu terjadi ..
Sengsara pasti ada. Impian Anda
pasti ada hambatan. Untuk itu perlu penyadaran diri. Tidak mungkin Allah
bersama malaikat tertawa mempermainkan Anda di langit, tidak membuat Anda
beruntung sedang orang orang lain tidak mengalami nasib serupa dengan Anda.
Berikut saya tuliskan kisah yang
inspiratif, yang mana dari sebuah kemalangan menjadi keberuntungan, hanya
dengan MENGUBAH CARA BERFIKIR.
Suatu hari, seorang petani begitu
bersedih melihat sawahnya yang digunduli terus menerus. Hal itu disebabkan
pasukan burung kelaparan menyerang sawahnya penuh kegirangan. Dia pun sangat
panic karena sawah itulah satu satunya mata pencaharian yang dia geluti. Dia
terus mengusirnya, tapi pasukan burung itu kembali hadir dan hadir sehingga
membuat petani itu putus asa.
Dia sangat bersedih seolah bumi
tertelan dan langit runtuh menimpanya. Dia teringat bahwa tidak mungkin dia
dipermainkan oleh langit. Pasti ada hikmah. Pasti ada peluang untuk sukses di
tengah keterpurukan itu.
Dia pun dapat ide. Mengusir burung
itu tidak menjadi jalan terbaik. Maka dia mengambil jarring di rumahnya. Lalu
dia bawa ke sawah dan menjaring burung burung itu. Sekali jarring, ratusan
burung tertangkap. Seketika dia menjaring semua burung. Dan membawanya ke
rumah.
Di sana dia membuat sangkar kecil,
lalu memasukkan burung burung kecil masing masing satu buah. Dan dia menuju
sekolah sekolah dengan gerobak berisikan burung burung. Lalu dia menjual burung
burung itu pada anak anak kecil. Mereka pun membeli, dan hasilnya luar biasa.
Hama yang dianggap menjengkelkan menjadi LADANG REZEKI baginya. Sehari dia bisa
meraih 400 ribu hanya berjualan burung, TANPA UANG TANPA MODAL TANPA HUTANG !
Akhirnya SAWAHNYA SELAMAT + REZEKI
TAMBAHAN DARI JUALAN YANG DIANGGAP HAMA TADI ..
Sekali lagi CARA BERFIKIR, CARA
MENYIKAPI, CARA MENGONTROL EMOSI
Nalis, 20 Oktober 2014
No comments:
Post a Comment