Allah menciptakan manusia untuk
beribadah pada Nya. Oleh karena itu, Allah menyediakan segala fasilitas untuk
manusia. Allah menciptakan bumi dan seisinya untuk manusia, untuk dijaga
kelestarian, untuk dikonsumsi, untuk mempermudah proses hidup yang butuh konsumsi.
Bumi ini harus dijaga kelestarian
dan sumber daya di dalamnya. Maka jikalau rusak, semua akan kacau. Bukan hanya
kehabisan sumber, bahkan terjadi pertikaian disebabkan kekurangan sumber
pangan, bahkan pembunuhan. Banyak kasus terjadi disebabkan factor ekonomi,
merampok demi membeli sesuap nasi untuk melepas dahaga perut.
Begitu pula alam semesta. Jikalau
tidak seimbang, maka akan kacau lingkungan. Ibaratnya, bumi satu detik saja
berhenti, maka apa yang terjadi ? Gempa, sungguh gempa terjadi. Dan kita bisa
melihat dampak dari dahsyat gempa itu sendiri, mulai dari jutaan bangunan
rusak, bahkan nyawa nyawa berjatuhan. Begitu pula alam semesta berupa bumi dan
seisinya.
Tidak sedikit orang masih
menggunakan logika yang terasa sempit. Pada musim idul adha, mereka seolah
sedih bahkan tidak tega melihat hewan hewan disembelih mati, lalu dibagikan
kepada seluruh orang yang membutuhkan.
Dalam batin mereka,
“ Kasihan, itu hewan punya anak
punya istri. Biarkan saja hidup. Kok dibunuh kan sama sama makhluk hidup.”
Saudara, sejatinya semua yang kita
makan merupakan makhluk hidup. Tumbuhan pun makhluk hidup. Lantas kalau Anda
tidak makan daging yang tentu dari hewan tidak masalah. Tapi kalau Anda
beralasan tidak makan daging karena makhluk hidup, maka tumbuhan juga makhluk
hidup.
Pada dasarnya, semua bumi dan isinya
untuk manusia. Maka sudah menjadi jatah kita untuk mengambil dan
menkonsumsinya. Bahkan jikalau tidak, maka akan timbul bencana.
Kok bisa ?
Itulah yang menarik. Mari terus
berlanjut.
Hikmah Dibolehkan Makan Daging
Ini hanya pendapat pribadi.
Ketika suatu ekosistem membludak,
maka sudah pasti akan terjadi kekacauan dan kerusakan alam. Contoh, andai semua
ikan di laut tidak ada yang mengambilnya, maka laut akan rusak. Karena
membludaknya ikan ikan di situ membuat karang rusak, hancur, maka laut akan
rusak. Ikan ikan akan saling berperang memperbutkan plankton. Dan jikalau
habis, maka ikan ikan itu akan mati. Mati membusuk di pinggir pantai. Dan
jutaan ikan membusuk tentu mengganggu ekosistem.
Jika Anda beralasan, “ Kan ada yang
memakan ikan ikan itu seperti hiu.”
Betul, tapi berapa sih jumlah hiu
yang masih tersisa. Hiu hiu tidak akan cukup menyeimbangkan ekosistem laut
karena sangat sedikit jumlahnya. Apalagi banyak perburuan hiu, sudah pasti
semakin terpuruk.
Maka ambillah ikan ikan itu.
Konsumsilah. Itu menjadi anugerah langit yang sangat bernilai. Di samping itu,
akal manusia cerdas mengolah menjadi ramuan rasa yang luar biasa. Karena kita
memakan ikan, kita melestarikan lingkungan laut.
Sekarang masuk wilayah daratan.
Di India, jelas dilarang untuk
menkonsumsi daging sapi. Akibatnya, sapi sapi membludak di sana. Nah, kalau
masih hidup tidak boleh dimakan. Lantas bagaimanakah jika sapi sapi itu mati ?
Ya termasuk problem di sana adalah
ketika hewan itu mati, maka pencemaran lingkungan dahsyat terjadi. Dan sangat
mencemarkan lingkungan. Karena bangkai terlalu besar dan banyak, dibuang kemana
pun akan membekas dan menjadi masalah lingkungan tersendiri di sana.
Sapi itu adalah hewan yang sudah
pasti tidak mengurus diri ketika sapi lain mati. Maka menjadi problem
tersendiri di sana. Maka alangkah indah, kita menkonsumsinya untuk menjaga
kelestarian lingkungan.
Mengambil Bukan Berarti Berlebihan
Ingat, kita mengambil bukan untuk
merusak, tapi untuk menyelamatkan lingkungan. Kalau berlebihan, bisa muncul
problem baru. Misalnya, karena dikuasai pihak tertentu, sapi sapi di negeri ini
menjadi langka. Maka untuk mencukupi kebutuhan daging sapi, maka Negara memilih
impor daging sapi. Hal ini menimbulkan pemborosan yang tidak perlu terjadi.
Pesan saya, konsumsilah daging. Nabi
juga makan daging. Tapi tentu dengan syarat daging yang dihalalkan.
Mengapa begitu ?
Sekali lagi, mengambil bukan berarti
berlebihan. Boleh memakan daging bukan berarti bebas memilih daging. Karena
tidak semua daging hewan itu aman, bahkan ada yang sangat berbahaya mengandung
cacing pita yaitu daging babi.
No comments:
Post a Comment